Batam – Pertamina Patra Niaga Provinsi Kepri, mengungkapkan perkiraan kenaikan BBM Industri sebesar 7 persen, pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Namun perkiraan peningkatan itu lebih dikarenakan konsumsi atas BBM industri maritim, sektor pelayaran atau tranportasi laut.
Penjelasan itu disampaikan Sementara Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Selasa (17/12/2024). Sementara untuk industri galangan kapal atau shipyard, industri manufaktur dan lainnya, diperkirakan mengalami penurunan.
“BBM industri maritim, di sektor pelayaran, seperti kapal penyeberangan, diperkirakan naik. Seperti beberapa kapal Ro-Ro tujuan Tanjung Uban, Tanjung Balai Karimun, Anambas, Natuna, Riau, serta Jambi,” kata Satria.
Perkiraan nilai kenaikan didasari kondisi, apabila operator kapal menambah aktivitas penyeberangan. Terlebih peningkatan penyeberangan dilakukan, untuk mengakomodir jumlah penumpang yang berpergian selama masa Nataru.
“Sebagai tambahan informasi, kapal Ro-Ro yang beroperasi di Kepri, merupakan salah satu pengguna dan menjadi prioritas utama dalam penyaluran BBM Industri PT Pertamina Patra Niaga,” jelasnya.
Semetara untuk untuk penggunaan BBM Industri maritim lainnya, diluar kebutuhan kapal penyeberangan, pada masa Nataru diproyeksikan cenderung menurun. Terutama industri Galangan Kapal dan Manufaktur.
“Dimana aktivitas produksi akan berkurang seiring dengan adanya hari libur Nataru,” urainya.
Disampaikan, untuk Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), diperkirakan ada peningkatan kebutuhan BBM Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) selama Nataru. Dimana, peningkatan diperkirakan sebesar sebesar 6,1% dari rata-rata harian 13.038 Kilo Liter (KL) menjadi 13.833 KL per hari.
Sedangkan, konsumsi Gasoil, diprediksi mengalami penurunan sebesar 4,5% atau 9.383 KL menjadi 8.965 KL per hari karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
Kemudian, kebutuhan LPG untuk rumah tangga selama Satgas Nataru diprediksi meningkat sekitar 5,4% dibanding rerata normal, dari 3.514 Metrik Ton (MT) menjadi 3.705 MT per hari. Pertamina Patra Niaga menyediakan layanan energi dan layanan tambahan di wilayah Sumbagut.
Sebelumnya, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko mengungkapkan, jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, memperkirakan peningkatan kebutuhan, untuk bahan bakar minyak (BBM) industri. Khusus untuk BBM industri, diperkirakan naik, sekitar 7 persen.
Namun secara umum, konsumsi Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex), diproyeksikan mengalami penuruan sekitar 1,9 persen. Sementara secara umum, konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo), diperkirakan mengalami penurunan, 2,4 persen dari hari biasanya. Sedangkan kebutuhan LPG rumah tangga akan mengalami peningkatan ingga 0,3 persen.
Secara lebih rinci diungkapkan, produk yang mengalami peningkatan ada LPG. LPG naik sekitar 0,6 persen dari normalnya 259,2 MT menjadi 260,7 MT. Kemudian, Pertamax naik 7,7 persen dari 191,3 KL menjadi 206,1 KL dan Turbo naik 3,4 persen, dari 44,1 KL menjadi 45,6 KL.
Sementara Dexlite naik 1,4 persen dari 21 KL menjadi 1,4 persen. Kemudian, untuk Dex naik 0,7 persen dari 2,8 KL menjadi 3,83 KL. Khusus Pertalite, diperkirakan mengalami penurunan 3,8 persen, dari 1.065 KL menjadi 1.024 KL. Demikian dengan Solar/BIO, turun 2,7 persen, dari 368,2 KL menjadi 358,3 KL dibandingkan November 2024.
“Saat ini stok BBM di Kepri, selama masa satgas menurun 2,4 persen dari hari biasanya,” kata Bagus.
Saat ini stok BBM dan LPG dalam kondisi aman dan juga telah disiagakan 4 terminal BBM, 8 SPBE, 124 SPBU, 49 Agen LPG dan 1 DPPU.***