Batam – Kinerja Perbankan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukan pertumbuhan yang positif, hingga pertengahan tahun 2023. Secara Year on Year (YoY) pada Juni 2023, jumlah rekening invetasi SBN, Reksadana dan Saham masing-masing meningkat sebesar 25,78%, 21,22% dan 33,27%. Namun transaksi saham mengalami penurunan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepri, Rony Ukurta Barus, Sabtu (5/8/2023) mengungkapkan, transaksi saham pada Juni 2023 sebesar Rp1,156 triliun atau menurun sebesar Rp71 Miliar (5,79%) dari Desember 2022 sebesar Rp1,227 triliun.
“Pada posisi Juni 2023 Kota Batam masih mendominasi kepemilikan saham di Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai sebesar Rp4,031,74 triliun atau sebesar 85,62% dari total kepemilikan saham di Kepri,” kata Rony.
Dikatakan, pada Juni 2023, kinerja Perbankan di Kepulauan Riau menunjukan pertumbuhan yang positif secara Year on Year (YoY). Dan hal ini terlihat dari total aset yang meningkat sebesar 20,16 persen, serta peningkatan Kredit yang mencapai 13,88 persen dan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) hingga 14,11 persen.
“Secara Year to Date (YtD), total aset meningkat sebesar 4,87 persen dan Kredit meningkat sebesar 3,46 persen dan DPK meningkat sebesar 2,74 persen,” tegasnya.
Jenis Bank, tambahnya, secara keseluruhan indikator keuangan utama masih didominasi oleh Bank Umum dengan share aset, kredit, dan DPK masing-masing 92,3%, 87,1% dan 91,1% pada posisi Juni 2023.
Sementara, fungsi intermediasi Perbankan juga terpantau mengalami pertumbuhan. Hal itu dilihat dari indikator Loan to Deposit Ratio (LDR).
“Pada posisi Juni 2023 tercatat sebesar 60,75 persen untuk Bank Umum dan 82,01 persen untuk BPR. Rasio Non-Performing Loan (NPL) pada Juni 2023 sebesar 2,27 persen untuk Bank Umum dan 5,37 persen untuk BPR,” jelasnya.
Di sisi lain, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuh kembangkan perekonomian syariah di Indonesia.
Bidang pengawasan sektor IKNB mempunyai fungsi penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan sektor IKNB yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
“Kepulauan Riau menunjukkan pertumbuhan yang positif, tercermin dari meningkatnya nilai piutang pembiayaan menjadi sebesar Rp 4.772 Miliar atau 33,15 persen (YoY) pada posisi Juni 2023,” ungkapnya.
Ditambahkan Rony, Kinerja Pergadaian Swasta pada posisi Mei 2023 mengalami peningkatan yang signifikan, pada pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 1,199 miliar atau 6.548,79 persen (YoY), peningkatan tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah perusahaan gadai swasta.
“Hingga Mei 2023 terdapat 11 perusahaan gadai swasta yang berkantor pusat di Kepri dan portofolio didominasi oleh penyaluran uang pinjaman berdasarkan hukum fidusia,” tutupnya.
Secara Year on Year (YoY) pada Maret 2023, premi asuransi jiwa mengalami penurunan sebesar 1,27% menjadi Rp371,70 Miliar, namun demikian klaim asuransi jiwa mengalami peningkatan sebesar 9,54% menjadi 293,48 Miliar. Sedangkan premi asuransi umum meningkat sebesar 49,25% menjadi Rp158,95 Miliar dan klaim asuransi umum meningkat sebesar 62,25% menjadi 33,91 Miliar pada Maret 2023.(mbb)