Oleh : Mardiah S.Sos (Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Prov. Kepri)
Guna efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah, Pemerintah Daerah perlu membangun komunitas tangguh bencana baik di tingkast desa/kelurahan, dusun, RW, ataupun RT. Pengembangan komunitas tangguh bencana tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan kearifan local, potensi dan sumberdaya yang ada di dalam komunitas tersebut.
Salah satu pendekatan dalam pengembangan komunitas yang berorientasi pada aspek internal adalah Asset-Based Community Development (ABCD) Approach. ABCD adalah sebuah metodologi untuk pengembangan komunitas secara berkelanjutan yang berbasis pada kekuatan-kekuatan (strengths) dan potensi-potensi (potentials) komunitas. Implementasi dari metodologi tersebut berupaya menggali informasi terkait sumberdaya (resources), keterampilan (skills), dan pengalaman (experience) dalam sebuah komunitas; mengorganisir komunitas dalam menyikapi isu-isu yang muncul yang menggerakkan tindakan para anggota komunitas; dan kemudian menentukan dan mengambil tindakan yang tepat. Metodologi ini menggunakan kepemilikan asset dan sumberdaya komunitas sebagai basis untuk pengembangan, yang memberdayakan orang-orang dalam komunitas dengan mendorong mereka untuk menggunakan asset dan sumberdaya yang telah dimiliki.
Pendekatan ABCD dibangun oleh John L. McKnight dan John P. Kretzman (Institute for Policy Research Northwestern University di Evanstone, Illinois) yang dituangkan dalam sebuah artikel ilmiah berjudul, Building Communities from the Inside Out: A Path Toward Finding and Mobilizing A Community’s Assets (1993) yang mengusung asset-based approach dalam pengembangan komunitas.
Principles
Jika Need-Based Approach fokus untuk mencari solusi dari luar komunitas dari permasalahan deficit sumberdaya, kebalikannya Asset Based Community Development Approach fokus pada optimalisasi dan mobilisasi sumberdaya.yang dalam komunitas. Atau dengan kata lain solusi dari permasalahan sesungguhnya sudah eksis dalam komunitas itu sendiri.
Pendekatan ABCD menjalankan Prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Setiap anggota memiliki bakat; Setiap anggota komunitas memiliki sesuatu yang dapat diberkontribusikan kepada komunitas;
- Pengembangan Komunitas yang berkelanjutan mengharuskan semua anggota dalam organisasi terkoneksi (terhubung) ;
- Warga harus dipandang sebagai pelaku (pusat pengembangan), bukan penerima hasil pengembangan;
- Pemimpin melibatkan semua stakeholder dalam pengembangan komunitas Membangun kepedulian dengan mendengarkan kepentingan-kepentingan masyarakat;
- Keputusan-keputusan dalam pengembangan komunitas harus datang melalui dialog dengan para stakeholder;
- Mengutamakan penerimaan ide, saran, dan masukan daripada hanya sekedar memberi solusi;
- Berorientasi Inside-Out; focus pada potensi dan sumberdaya yang ada di dalam komunitas guna pemecahan masalah-masalah yang timbul dari luar ;
- Pemimpin harus menciptakan peluang-peluang untuk keterlibatan anggota komunitas dalam kegiatan-kegiatan pengembangan komunitas.
Capacity Inventory
Dalam rangka menerapkan prinsip-prinsi pendekatan ABCD, komunitas harus menginventarisir kapasitas sebagai berikut:
- Skills Information: inventarisir semua keterampilan anggota komunitas baik keterampilan yang diperoleh dari rumah ataupun dari tempat kerja, atau lainnya.
- Community Skills: inventarisir semua tugas-tugas komunitas dan dan keterampilan yang dibutuhkan komunitas saat ini untuk dicocokan dengan kompetensi dan minat anggota komunitas.
- Enterprising Interests and Experience: inventarisir pengalaman-pengalaman komunitas di masa lalu dan tentukan interest komunitas, untuk memulai pekerjaan selanjutnya
- Personal Information: inventarisir status sosial dan status ekonomi dari anggota komunitas.
Kapasitas menginventarisirhal-hal tersebut di atas, akan sangat berguna bagi komunitas dalam menentukan Visi, Misi, dan strategi, serta mengorganisir dan menggerakkan anggota komunitas
Inisiasi Aksi
Berdasarkan paparan tersebut di atas, beberapa aksi yang dapat diambil oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam mengembangkan komunitas tangguh bencana dengan pendekatan ABCD adalah sebagai berikut:
- Tentukan dan tetapkan lokus yang perlu dibentuk komunitas tangguh bencana. Utamakan lokus yang sudah pernah mengalami kejadian bencana, dengan demikian komunitas sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi bencana.
- Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada komunitas terkait pentingnya untuk menjadi sadar bencana.
- Falisitasi komunitas untuk berdialog dengan stakeholder dalam merumuskan visi dan misi komunitas dalam menghadapi bencana
- Fasilitasi komunitas untuk membuat pemetaan terkait :
- Sumberdaya yang tersedia dalam komunitas untuk penanggulangan bencana; baik sumberdaya peralatan dalam menghadapi bencana, dan yang utamanya adalah sumberdaya manusia yang meliputi pengalaman, pengetahuan dan keterampilan anggota dalam menghadapi bencana
- Potensi-potensi yang ada dalam komunitas, baik potensi sosial (Social Capital) dan ekonomi komunitas tersebut.
- Kesenjangan Peralatan, Pengetahuan dan Keterampilan komunitas dalam menghadapi bencana.
- Mengedukasi komunitas untuk dapat memberdayakan dan memobilisasi potensi internal dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada dalam komunitas.
- Mendorong Komunitas untuk membuat program kerja penanggulangan bencana, berdialog dan pitching idea dengan stakeholder secara berkala, serta melaksanakan gladi lapangan dalam menghadapi keadaan darurat bencana secara rutin.
- Mendorong dan memfasilitasi komunitas untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan komunitas tangguh bencana terdekat.
Rangkaian aksi tersebut di atas perlu diinisiasi BPBD sebagai stimulan bagi sebuah komunitas tangguh bencana yang baru dibentuk dan belum memiliki suatu aktifitas yang terpola dalam pengembangan komunitas berbasis asset internal. Ketika sebuah komunitas sudah terbiasa dan telah menemukan pola aktifitas yang sesuai, maka intervensi BPBD tidak perlu lagi terlalu aktif, melainkan hanya cukup memantaunya saja.
Dengan begitu, visi menjadikan Indonesia sebagai Negara yang tangguh bencana akan segera terwujud.***