Tak Berkategori  

Kelurahan Dompak Bentuk Bank Sampah

TANJUNGPINANG – Kecamatan Bukit Bestari (BB) bakal punya lima bank sampah.
Setiap wilayah kelurahan di Tanjungpinang akan memiliki satu bank sampah seperti Kelurahan Sei Jang, Tanjungunggat, Dompak, Tanjung Ayun Sakti dan Tanjungpinang Timur.

Saat ini, Kecamatan BB baru memiliki tiga bank sampah.
Ada bank sampah berada di wilayah Kelurahan Sei Jang, Kelurahan Tanjungunggat dan Kelurahan Dompak.

Artinya, masih ada dua wilayah kelurahan yang belum memiliki bank sampah, yakni wilayah Kelurahan Tanjungpinang Timur dan Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.

“Alhamdulillah. Baru-baru ini, Kelurahan Dompak yang membentuk bank sampah. Bank sampah-nya di kasih nama bank sampah Anak Dare (Anak Dompak Amanah Ramah & Enerjik),” kata Faisal Pahlevi, Camat Bukit Bestari kepada Tanjungpinang Pos, Senin (19/10).

Pembentukan bank sampah, kata Faisal, bertujuan untuk mengurangi sampah di lingkungan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Bukit Bestari. Supaya masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Artinya, sampah masyarakat berasal dari rumah memiliki nilai ekonomis. Karena sampah ada harganya, apabila sampah dijual langsung di bank sampah.

“Tergantung sampah yang kita jual ke bank sampah,” terang dia.

Untuk bentuk bank sampah, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup (LH) Nomor 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle melalui bank sampah.

Karena bank sampah, adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.

“Dalam waktu dekat ini, kita akan kembali bentuk bank sampah di Kelurahan Tanjungpinang Timur dan Kelurahan Tanjung Ayun Sakti,” terang dia.

Pembentukan bank sampah di dua wilayah Kelurahan nanti, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti sudah diterapkan saat pembentukan bank sampah Anak Dare di wilayah Kelurahan Dompak, belum lama ini.

Karena, lanjut dia, sebelum masuk ke dalam ruangan rapat, masyarakat dianjurkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Lalu, panitia pembentukan bank sampah mengukur suhu tamu undangan (masyarakat, red) menggunakan soft gun termometer melalui kening kepala.

Setelah suhu badan menunjukkan stabil alias tidak panas, tamu undangan dipersilahkan masuk ke dalam ruangan menggunakan masker. Saat berada di ruangan, tempat duduk tamu undangan rapat pembentukan bank sampah sudah diatur jarak antara satu dengan lainnya.

“Selama rapat pembentukan bank sampah Anak Dare, kita anjurkan masyarakat tetap menggunakan masker,” sebut dia. (dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *