TANJUNGPINANG – Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, Irwansyah SIP yang kini tengah menempuh pendidikan S2 menerbitkan sebuah buku.
Karya tersebut secara umum membahas metode mendirikan rumah tangga yang efektif, berdasarkan Alquran dan Hadis.
Irwansyah, saat ini menempuh pendidikan S2 di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Ia tetap bersemangat dalam berkarya, pada situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.
Sebelumnya, Irwan sapaan akrabnya diwisuda di Kampus STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang tahun 2019 lalu. Dengan predikat Lulusan Terbaik ke-III Kampus STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang.
Pasca wisuda, ia pun perlahan mulai menuangkan gagasan-gagasan lewat tulisan di media cetak seperti opini dan lainnya.
Berjalannya waktu, akhirnya sampai pada menerbitkan sebuah buku non fiksi yang berjudul ’Dengan Bismillah Aku Memilihmu’. Buku tersebut, merupakan karya perdananya.
Melalui pesan WhatsApp-nya, Irwansyah menceritakan kepada Tanjungpinang Pos bahwa, buku tersebut merupakan hasil dari pengamatannnya selama beberapa bulan.
”Buku tersebut berangkat dari dinamika hubungan pernikahan yakni pasangan suami dan istri (Pasutri). Misalnya persoalan mayoritas yang terjadi di dalam rumah tangga di tanah air,” ucapnya.
Buku tersebut dibuat olehnya, dengan berbalutkan ajaran Islam yang membahas calon pendamping hidup.
Selain itu, lanjut dia, juga membahasa sekelumit persoalan pada rumah tangga berikut tentang cara penyelesaiannya.
”Seperti kita ketahui, angka perceraian di Indonesia terus menunjukkan grafik meningkat. Bahkan, angka perceraian setiap tahunnya selalu tidak wajar. Data tersebut bisa dilihat dari publikasi angka perceraian dari pihak Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung pada tahun 2019. Angkanya diatas angka 400.000 kasus, ” kata Irwansyah.
Lanjut dia, belum lagi terkait angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan masalah lainnya seperti perselingkuhan, perekonomian.
”Menurut saya ini masalah besar. Tetapi terkesan dalam pandangan masyarakat. Ini adalah hal masalah sepele namun dampak serius hingga kasus perceraian terjadi. Tentunya akan berefek ke banyak persoalan dan paling bahaya adalah anak-anak mereka,” ungkapnya lagi.
Irwan menilai, sangat disayangkan karena anak-anak biasanya diminta mengerti kondisi orang dewasa tersebut. Padahal mereka masih perlu bimbingan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
”Selain itu, perhatian kepada anak-anaknya adalah hal mutlak yang harus dilakukan baik dari ayah dan ibunya. Dengan kondisi kedua orang tua mereka bercerai maka tak menutup kemungkinan anaknya terlantar. Bisa jadi anak itu tidak mendapatkan pendidikan dan perhatian yang cukup,” sebutnya.
Atas alasan itulah, Irwansyah tergerak membuat buku itu. Ia melanjutkan, buku itu terdiri dari tiga bab.
Untuk bab pertama, masih kata dia, yakni membahas calon pendamping hidup dalam mahligai rumah tangga.
Berikutnya, bagian bab kedua fokus membahas segala permasalahan yang mencuat di rumah tangga dan cara penyelesaiannya.
Terakhir, bagian bab ketiga yakni tentang metode pendidikan anak dalam prespektif Alquran dan Hadis. Tiga materi ini menurutnya perlu diketahui sebelum dan sesudah berumah tangga. (abh)