TANJUNGPINANG – Pihak sekolah menyatakan kesiapannya menjalankan belajar tatap muka apabila Tanjungpinang sudah dinyatakan zona kuning atau zona hijau.
Sejak dimulainya tahun ajaran baru 2020/2012 pada Juli lalu, seluruh SD dan SMP di Kota Tanjungpinang masih menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR) akibat pandemi Covid-19.
Namun, terkait revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang pembelajaran tatap muka dapat dilakukan bagi zona kuning mendapat respon baik bagi pihak sekolah di Tanjungpinang.
Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SDN 011 Bukit Bestari, Sri Utami. Apapun keputusan pemerintah terkait kembali dilakukan pembelajaran tatap muka, pihaknya tetap dengan baik menerima keputusan tersebut.
”Kami masih menunggu keputusan pemerintah. Meskipun tatap muka kembali dilakukan, kami siap,” ujarnya kepada Tanjungpinang Pos, Rabu (26/8).
Ia memastikan, apabila tatap muka kembali dilakukan tentu pihaknya akan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 agar berjalan dengan baik.
Nantinya, pihak sekolah akan mengatur jadwal masuk siswa ke kelas dengan memakai shift dan dibagi beberapa kelompok agar tetap terjaga physical distancing.
”Rencana kami, tidak semua anak masuk kelas serentak seperti jam biasa. Jadi kita pakai shift jadwalnya. Jika begitu para guru juga dituntut kerja ekstra,” pungkasnya.
Ia menambahkan, meski pembelajaran tatap muka dilakukan berdasar jadwal, namun, pihaknya akan memaksimal materi yang diberikan kepada peserta didik tersampaikan dengan baik.
Selain itu, sebagai upaya pencegahan virus Covid-19 bagi peserta didik, pihak sekolah mewajibkan peserta didik agar menggunakan masker dan menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri) seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer.
”Tempat duduk akan diberi jarak. Pokoknya protokol kesehatan diprioritaskan,” pungkasnya.
Kemudian, ia juga memastikan waktu penjempuatan orang tua diharapkan tidak menimbulkan kerumunan di depan sekolah.
Pasalnya jadwal pulang peserta didik juga diatur semaksimal mungkin dengan mengingat kondisi Covid-19.
”Kami siap jika tatap muka. Kesehatan anak dan ilmu yang diberikan akan menjadi prioritas kami,” tegas Sri Utami. (cr29)