TANJUNGPINANG – Pengusaha Properti ternama di Kepri Suryono di bawah bendera Sinar Bahagia Group, optimis di kwarta ketiga, ekonomi di Kepri tumbuh.
Alasannya, pemerintah pusat terus berusaha untuk mencegah resesi. Dengan cara mulai menyalurkan gaji 13 bagi PNS, membagikan BLT bagi karyawan yang bergaji di bawah Rp5 juta. Mulai membahas penyaluran bantuan sosial bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) bagi yang terkena dampak Covid.
“Pak Presiden pintar, terus menyalurkan bantuan agar daya beli masyarakat meningkat untuk mencegah resesi dengan harapan ekonomi terus bangkit,” ujarnya.
Suryono dilahirkan di Dabo Singkep, 26 Juni 1961. Perantau asal Pulau Singkep Bintan ini harus melalui berbagai rintangan dalam membangun bisnisnya. Bermodal kepercayaan bank semata, sedikit demi sedikit ia mampu menguasai bisnis property di Tanjungpinang. Sejak 1990 merantau ke Tanjungpinang sampai tahun 2020 genaplah 30 tahun berkarya di Tanjungpinang.
Sambung dia, ia bangga menjadi orang Indonesia. Karena Indonesia mempunyai alam yang indah, lautan yang luas, sumber daya alam yang berlimpah, letak digaris khatulistiwa, yang mempunyai penduduk terbanyak keempat di dunia, yang mempunyai lebih kurang 17ribu buah pulau, terdiri dari lebih kurang 700 suku dan budaya terbesar di seluruh Indonesia.
Menurutnya, dimana Indonesia mempunyai 4 pilar pembangunan yakni NKRI Undang Undang Dasar 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dimana ia bisa hidup dan berkarya serta mengabdikan diri bersama sama untuk membangun Indonesia menjadi Negara yang besar dan bermartabat.
“Ayo bersama sama bergandengan untuk menyamakan visi dan misi demi mengsukseskan program pemerintah menjadi Negara yang berkekuatan ekonomi yang keempat atau kelima di dunia, pada tahun 2045 nanti genap 100 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia,momentum ini harus dimanfaatkan karena sudah memasuki era demografi,” ujarnya.
Sambung dia, pertumbuhan penduduk produksi yang tinggi akan mengangkat pertumbuhan ekonomi kita. Jika momentum ini tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas manusia itu sendiri, baik ilmunya maupun jasmaninya maka akan sulit untuk mencapai kekuatan ekonomi yang keempat atau kelima di dunia pada tahun 2045 nanti.
Kemudian, Indonesia yang merupakan Negara kepulauan tapi produksi kapal sangat kecil dibandingkan Jepang dan Korea Selatan. Contohnya Tiongkok produksi kapal satu tahun lebih kurang 28 juta metric ton, Korea Selatan kurang dari 24 juta metric ton, Jepang lebih kurang 14 juta metric ton. Sedangkan Indonesia hanya 208 ribu metric ton.
“Kita selalu impor kapal dengan pajak nol persen, ini adanya regulasi yang kurang tepat seperti perizinan yang sulit, tata ruang yang menjadi kendala, atau pengusaha sendiri yang tidak bisa menangkap peluang itu,” ujarnya.
Jika boleh, kata Suryono menyarankan Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja direvisi atau disesuaikan supaya tidak memberatkan sebelah pihak, kita harus bersama sama mengintropeksi sejak tahun 2003 pertumbuhan industri di Indonesia tidak setinggi sebelum tahun 2003, karena banyak pengusaha mengeluh karena bisa membuka industry tetapi tidak bisa menutup karena tidak sanggup membayar PHK.
Maka para pengusaha yang mempunyai industri di Negara lain hasil produksinya sebagian masuk ke Negara Indonesia karena pengusaha yang ada di Indonesia tidak dibimbing dan kurang dilindungi, maka pengusaha Indonesia yang tidak pandai membagi porsi akan sulit untuk bertahan lama dan menjadi besar.
“Industri furniture dan meubel juga kurang maksimal atau kurang pertumbuhannya,” ujarnya.
Di Asea ada 20 negara pengekspor furniture, dimana Indonesia ini diposisi ke 18, Tiongkok pengekspor furniture satu tahun sekitar U$89 miliar, Malaysia posisi ke 3 dimana menghasilkan U$ 14 miliar, sedangkan Indonesia hanya U$1.7 miliar dengan bangga menyatakan kita tidak defisit, padahal masih banyak potensi yang bisa digali untuk membangun negeri, dimana industri ini meneyerap tenaga kerja yang sangat banyak yang dapat meningkatkan PAD serta multi efeknya yang sangat tinggi dan luas jiak regulasi diakomodir melalui omnibus law yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.
“Saya yakin dan percaya menteri kehutanan dan lingkungan bisa membaca peluang ini dan harus mengejar pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa semakin tinggi. impor itu hanya solusi jangka pendek, untuk kemandirian sebuah Negara cadangan devisa harus kuat biar rakyatnya semakin sejahtera dan makmur,” ujarnya
Sambung di lagi, negara semakin kuat ekonominya, kawasan ekonomi khusus harus dikembangkan. Daerah daerah yang mempunyai peluang dan kesempatan agar dapat mengurangi pengangguran sekaligus menaikan pertumbuhan ekonominya.
“Jika masyarakat dan pengusaha selalu dicari kesalahannya saja maka penjara akan selalu penuh, kemiskinan semakin meningkat, beban pemerintah semakin tinggi , pertumbuhan ekonomi menjadi terkendala,” ujarnya.
Sambung dia, pekerjaan yang besar dan mulia untuk masyarakat, Negara serta pengusaha dimana masyarakat akan semakin sejahtera. Dimana harus ada kesamaan semua komponen masyarakat baik dari pemerintah eksekutif, legislatif, yudikatif, pengusaha serta masyarakat harus menyamakan visi dan misi untuk kemajuan bersama.
Kata dia, keputusan ia untuk masuk kebidang usaha Properti karena Properti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas lebih kurang 157 industri yang ikut terpengaruh dan bisa ikut berpartisipasi kepada masyarakat luas serta ikut menata pembangunan terhadap nusa dan bangsa, juga bisa memberikan konstribusi baik pajak maupun multi efek lainnya ikut tumbuh.
“Bagi saya pekerjaan yang mulia ini akan teruskan kepada generasi penerusnya. Tentu tidak mudah untuk menuruti kemampuan konsumen, kita selalu berusaha meningkatkan mutu konstruksi bangungan dan infrastruktur serta legalitas dengan baik dan tuntas,” ujarnya.
Sambung dia, walaupun masih terdapat ketidaksempurnaan tetapi memprioritaskan untuk memperbaiki kekurangan, kadang keadilan yang memaksa seperti kurang tepat waktu, menyerahkan infrastruktur maupun lainnya.
Dengan kerendahan hati untuk menyampaikan permohonan maaf terhadap konsumen atas kekurangannya, serta memberikan kesempatan dimana menyediakan unit kerja untuk menanggapi dan merealisasikan complain tersebut yang merupakan kewajiban akan diselesaikan.
Tujuannya, agar dapat menerima. “Kesulitan itu selalu ada, tinggal ia yang memandang dari berbagai sisi dan mencari solusi untuk merealisasikan kesulitan itu menjadi peluang,” ujarnya.
Sambung dia, ia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan akan semakin baik, tentu SDM menjadi sedikit hambatan, tentu untuk merekrut karyawan, juga harus bijak memberikan bimbingan dan harus bisa memberikan percobaan, sambil jalan, jika tidak memberikan kesempatan kepada yang muda muda ini kapan mereka bisa mempunyai kesempatan untuk belajar.
“Kita harus sabar membimbing dan mengangkatnya sebagai penanggung jawab, kita control dengan ketat lambat laun akan menjadi tenaga kerja dan karyawan yang handal dan berkualitas. 10X gagal tidak apa apa yang penting ada kejujuran, kemauan dan ketekunan lambat laun akan menuju kesuksesan. Tanpa itu tidak ada sukses,” bebernya.
Untuk memastikan rencana perusahaan harus tetap jalan, dan berkembang, sambung dia SDM merupakan hal yang sangat penting, untuk menjamin perusahan agar tetap dan berkesinambungan agar bisa memberikan konstribusi untuk masyarakat luas dan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Kata d ia, tim selalu kompak dan team work dengan sabar menghadapi godaan, percobaan, hambatan kesulitan maupun tantangan dan peluang semua akan berlalu, selalu mengambil hikmahnya saja, dan selalu mencarikan solusi untuk melangkah lebih mantap. Kegiatan yang baru tentang pertambangan dan pemberdayaan SDA menjadi tantangan yang memakan energi yang sangat besar.
Dimana bidang ini terkait dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, yang menyangkut aspek yang sangat luas dengan pekerjaan besar dan penuh tantangan dan hambatan serta peluang menjadi perhatian besar, menyita energy dan waktu yang tidak sedikit agar menempuh jalan sukses.
Tujuan pertambangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan bangsa Indonesia, untuk ini mudah diucapkan tetapi sudah untuk direalisasikan karena tambang banyak oknum yang mempunyai kepentingan, dari masyarakat setempat, oknum opm, oknum ism, oknum pejabat baik di eksekutif, legislatif, yudikatif.
Serta oknum pengusaha maupun oknum lainnya karena tambang hanya dilihat dari sisi marginnya, tetapi jika didorong pemerintah dan lindungan hukum tentu kepentingan lebih terencana dengan baik.
Karena, lambat laun kesejahteraan masyarakat dan lebih meningkat, pajak yang diterima oleh Negara juga meningkat. Biaya lebih terhitung agar pengusaha bisa membuat perencanaan kedepan untuk meningkatkan nilai tambah yang lebih konfrehensif.
“Saya bekerja dari lubuk hati yang paling dalam dengan kemampuannya. Tuhan dan pemerintah selalu memberikan bimbingan dan peluang untuk merealisasikan rencana itu. Campur tangan dari pemerintah sangat saya rasakan saat ini. Selalu mengikuti peraturan pemerintah baik pusat maupun daerah dan harus selalu menyesuaikan peraturan pemerintah, dari memperbaiki serta menjalankannya,” ujarnya.
“Karena rencana selalu ketinggalan dari kebijakan pemerintah dan kita harus selalu proaktif dalam mengambil keputusan yang tepat dan benar maka kita bisa bertahan di era mana saja, bisa menjalani tugas sebagai pengusaha yang bermanfaat bagi masyarakat dan NKRI,” ujarnya.
Bagi Suryono, dalam hidup ini harus memberikan konstribusi kepada keluarga, masyarakat, Negara dan bhakti sosial. Sepanjang masih hidup terus memberikan sumbangsih kepada semuanya baik diusaha property dan usaha pertambangan, industry dan lain sebagainya.
“Sepanjang hidup masih bisa mengabdi dan berkarya, kita akan menjalankan hidup ini seperti air yang mengalir dan terus mengalir,” ujarnya. (bas)