Kabupaten Bintan secara sah mempunyai hak paten atas tujuh varietas durian unggul. Hak paten ini sudah terdaftar dan diakui oleh Kementerian Pertanian RI, melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
BINTAN – KABUPATEN Bintan miliki potensi yang sangat besar atas pengembangan tanaman buah durian. Bahkan lebih dari satu dekade terakhir, Bintan selalu menggelar iven wisata pesta durian. Setiap iven pestas durian, puluan ribu buah durian dari pelbagai jenis disuguhkan kepada turis. Tak jarang, dalam iven ini, Pemkab Bintan menghadirkan artis maupun grup band papan atas. Durian dari Bintan terkenal dengan kelezatan dan ciri khasnya.
Bupati Bintan H Apri Sujadi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan mengusulkan tujuh varietas durian unggul yang dikembangkan selama ini. Kini, tujuh varietas durian unggul dari Bintan itu sudah terdaftar dan diakui oleh Kementerian Pertanian RI.
”Alhamdullah, kita sudah punya hak paten tujuh varietas durian Bintan itu, sekarang. Tujuh varietas durian yang sudah terdaftar ini, menjadi kebanggaan kita. Dan tanggung jawab kita pula untuk terus mengembangkannya,” ujar Apri usai menerima sertifikat hak paten varietas durian Bintan, dari Kepala BPTP Kepri di Kantor Bupati Bintan, Senin (27/7).
Tujuh varietas durian Bintan yang telah terdaftar dan diakui Kementerian Pertanian RI tersebut yaitu varietas kerikil, semang, buntat ali, jantung intan, tok loyang, onet dan lembing. Tindak lanjut pascapendaftaran varietas tanaman lokal ini, yaitu memperbanyakan tanaman, pembuatan duplikat varietas, penyimpanan benih dan rejuvenasi atau peremajaan.
Menurut bupati, Pemkab Bintan berkomitmen akan terus mengembangkan pelbagai varietas durian yang ada, guna mendongkrak potensi pertanian di Bintan. Selain meningkatkan produksi pertanian, keunggulan berbagai jenis durian ini menjadi ikon Kabupaten Bintan. Sehingga, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bintan.
”Kita tidak berhenti di sini. Kita coba kembangkan lagi, termasuk jenisjenis tanaman pertanian dan perkebunan lainnya. Alam kita kaya, kita punya lebih banyak potensi lagi yang bisa dikembangkan,” tegas Apri Sujadi. (fre)