TANJUNGUBAN – Pasca pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi perdagangan di Tanjunguban kembali normal. Namun, keberadaan anak punk dan pengamen jalanan kembali marak. Padahal, sempat ditertibkan dan dipulangkan oleh Polsek Bintan Utara, belum lama ini.
Kini, beberapa pengamen dan anak punk berseliweran di Tanjunguban. Diduga mereka berasal dari Batam, dan tidak tinggal menetap di Tanjunguban. Syaputra, seorang warga di Tanjunguban membenarkanhal tersebut. Bahkan saat pagi hari, para pengamen sudah ada yang mengamen di lampu merah.
”Sudah ada lagi. Kami sayangkan saja. Apalagiyang ngamen enggak jelas dan rada maksa. Kalau tak dikasih uang, malah minta rokok yang kita punya,” sebutnya.
Ia menyampaikan, sebenarnya keberadaan pengamen ini tidak masalah, jika mereka benar-benar mengamen dan suaranya dan musiknya enak didengar.
”Yang kami khawatirkan, mereka mabuk. Karena musik sama nyanyinya saja sudah enggak nyambung,” cetusnya.
Seorang pemilik kedai kopi di Tanjunguban mengatakan, keberadaan pengamen tersebut memang cukup membuat suasana tidak nyaman. Para pengamen itu ratarata penampilannya seperti anak punk.
”Orang ngopi pasti menggak nyaman. Kadang saya lihat ada yang anak
perempuannya juga yang ngamen. Kalau bisa sih mereka dipulangkan,” pintanya. (aan)