Dua KEK Batam Disetujui
Batam Aero Technic (BAT) akan dijadikan pusat repair atau perbaikan pesawat. Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik dengan nilai bisnis sebesar US$100 miliar atau sekitar Rp14 ribu triliun pada tahun 2025.
BATAM –
PELUANG BAT yang berada di Bandara Hang Nadim Batam itu cukup besar di Asia Pasifik. Karena ada sekitar 12.000 unit pesawat yang butuh perbaikan. Selain itu, Batam merupakan kawasan yang sangat
strategis.
Selain BAT, masih ada perusahaan di Batam yang juga berpeluang bisa menarik perusahaan internasional ke Batam yakni Nongsa Digital Park (NDP).
BAT dan NDP telah disetujui dan ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto yang juga Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Saat ini, pembangunan sudah dimulai. Kurun waktu beberapa tahun ke depan, investasi yang disiapkan sekitar Rp22,2 triliun di dua tempat itu dan akan menyerap puluhan ribu pekerja.
Adapun investasi yang akan ditanamkan di NDP sekitar Rp16 triliun dan investasi di BAT sekitar Rp6,2 triliun. Badan Pengusahaan (BP) Batam makin yakin dengan keunggulan Batam sebagai tujuan investasi dunia. Optimisme itu makin menguat setelah penetapan dua KEK tersebut.
Keputusan itu disambut positif oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi seusai dirinya menjalani rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (10/7).
”Dua KEK di Batam yang disetujui ini nanti dikelola swasta,” kata Rudi yang juga Wali Kota Batam itu, seusai mengikuti rapat daring di Marketing Centre BP Batam.
Rapat tersebut diikuti lintas kementerian seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Ekonomi Wahyu Utomo selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, para pejabat Eselon I dari kementerian terkait, Kepala BP Batam sekaligus Walikota Batam Muhammad Rudi, dan Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto.
Menurut Rudi, disetujuinya dua KEK di Batam akan memberi ruang pada hadirnya investasi besar. Dalam rencana investasi KEK MRO, Grup Lion pada 10 tahun pertama setelah disetujui, diperkirakan menyerap investasi senilai Rp6,2 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak hampir 10.000 orang.
”Sementara itu proyek NDP yang dikelola oleh PT Tamarin akan menyerap investasi Rp16 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 6.500 orang hingga 2030 mendatang,” katanya.
Pada prosesnya, Rudi menjamin akan mendukung penuh jalannya KEK NDP dan MRO BAT, utamanya pada tataran kebijakan di tingkat daerah. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu proses penyelesaian administrasi di tingkat pusat hingga nantinya Peraturan Pemerintah (PP) kedua kawasan ini ditetapkan.
”Investasi menjadi fokus BP Batam, infrastruktur menuju kawasan investasi akan kita tingkatkan juga, kita akan upayakan anggaran untuk mendukung investasi,” kata Rudi.
Lebih lanjut, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengawal proses administrasi hingga akhir, agar pembentukan dua KEK di Batam yang diproyeksikan menyerap 16.500 tenaga kerja tersebut tidak menemui kendala.
”Kami akan berupaya secara maksimal untuk mengawal proses administrasi usulan pembentukan KEK Nongsa Digital Park dan MRO Batam Aero Technic selama satu atau dua bulan ke depan, sehingga diharapkan program ini dapat terlaksana dengan baik,” kata Rudi.
Dengan disetujuinya usulan tersebut, selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan kedua KEK itu melalui PP karena telah memenuhi persyaratan keberhasilan pengembangan KEK, dan akan mendorong perekonomian daerah.
”KEK NDP dan KEK MRO BAT disetujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat. Setelah KEK ditetapkan, KEK tersebut diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya,” sambung Rudi.
Dewan Nasional KEK mengungkapkan, KEK Nongsa Digital Park memiliki luas lahan 166,45 hektare dengan total investasi Rp16 triliun. Rinciannya, investasi pembangunan kawasan Rp1,092 triliun, dan investasi tenant Rp14,908 triliun.
”KEK NDP diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT International dari Singapura dan manca negara, ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura & Manca Negara. Menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional,” harapnya.
Sedangkan kehadiran KEK MRO BAT diharapkan dapat menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$100 miliar pada tahun 2025. (mbb)