Tak Berkategori  

ATB Ulas Inovasi Kehilangan Air

BATAM – Webinar Zoom Bersama ATB (ZoomBA) episode ketiga hadir kembali, Rabu (15/7) mendatang. Kali ini, Manager Non Revenue Water (NRW) ATB, Sadma Lastyanta akan berbagi mengenai “Inovasi Atasi Kehilangan Air”.

“Ini merupakan topik yang sangat dinanti-nantikan, terutama oleh perusahaan pengelola air di seluruh Indonesia,” Ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.

ZoomBA episode 3 ini akan dihadirkan dalam 2 kali Webinar, untuk memberikan ruang yang lebih leluasa bagi peserta. Dimana sesi pertama akan dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, dan sesi kedua pada 15.00 hingga 17.00 WIB.

“Kami menyediakan slot 100 orang untuk masing-masing sesi. Bagi yang tidak mendapatkan tempat di ruang Zoom, dapat menyaksikan Webinar ini melalui Facebook ATB Batam, atau Youtube ATB Batam,” jelasnya.

Seperti diketahui, angka kehilangan air atau NRW masih menjadi momok bagi pengelolaan air di Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan, agar angka kehilangan air bisa ditekan serendah mungkin. Namun hingga hari ini, belum berhasil.

Menurut laporan BPPSPAM, tingkat kehilangan air rata-rata Indonesia tahun 2019 masih berada di 32,75%. Apabila dibandingkan dengan target nasional di bawah 20% angka tersebut masih tinggi.

Kehilangan air ini dapat disebabkan oleh kehilangan komersial dan kehilangan fisik. Kehilangan komersial dapat disebabkan oleh meter air pelanggan yang kurang akurat, belum semua pelanggan terpasang meter air. Juga karena kesalahan pembacaan meter, adanya sambungan liar.

Sedangkan kehilangan air fisik disebabkan oleh rendahnya manajemen pengaturan tekanan, rendahnya kecepatan dan kualitas perbaikan pipa bocor, belum tersedia manajemen aset, dan belum tersedianya peralatan pendeteksi kebocoran.

Namun, ditengah kondisi pelik ini, ATB telah berhasil menurunkan angka kebocorannya hingga 14 persen di tahun 2019. Semua itu berkat inovasi dan terobosan yang telah dilakukan oleh perusahaan sejak beberapa tahun belakangan.

“ATB ingin berbagi jurus rahasia tersebut, agar tingkat kehilangan air di Indonesia turun hingga ke angka terendah,” paparnya.

Menekan angka kehilangan air menjadi sangat penting. Bukan hanya kerena dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, namun sekaligus meningkatkan efisiensi pemanfaatan air baku. Dengan pemanfaatan air baku yang efisien, maka Indonesia dapat bertahan dari potensi kekurangan air di masa mendatang.

“Ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Untuk PDAM, menjadi efisien adalah kewajiban untuk menjaga sumber air kita di masa mendatang,” jelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menguhubungi M. Arif Junaidi (0811-7005-637) dan Emilna Tesra Putri (0812-7000-271). (mbb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *