Tak Berkategori  

Enam Pedagang Tos 3000 Reaktif

BATAM – Kepala Dinas Kesehatan, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, pedagang Pasar Tos 3000 yang ikut rapid test, hanya 220 orang. Sementara target Pemko Batam, yang akan ikut rapid test, sekitar 500 sampai 1.000 orang. Hasil dari test itu, diketahui enam orang reaktif.

Didi Kusmarjadi mengungkapkan hasil rapid test yang digelar, Kamis (9/7) di Tos 3000 Jodoh, Batam.

”Yang ikut hanya 220 orang pedagang. Lainnya belum ikut. Yang reaktif jumlahnya enam orang. Mereka akan ditest swab untuk memastikan,” kata Didi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, membenarkan target 500 sampai 1000 pedagang. Namun pedagang yang di-rapid test tidak banyak, terkendala pedagang sendiri. Pedagang diakui, banyak tidak mau karena alasan takut.

”Sebelumnya sudah ada 13 kasus positif dari klaster Toss 3000 ini. Banyak dari mereka yang menghindar, tapi petugas berupaya agar mereka mau dites. Kami juga sudah siapakan dua bus untuk angkut pedagang, jika ada yang reaktif,” ujarnya.

Dijelaskan, rapid test dilakukan dilakukan, untuk menekan penyebaran covid-19. Kemudian untuk menata pedagang.

”Penataan akan dilakukan bertahap. Untuk setiap blok akan ditata dal waktu tiga hari, begitu juga blok lainnya,” kata Gustian.

Penataan sudah dilakukan pengelola pasar sebelumnya. Namun belum maksimal. Sehingga, mereka melakukan tindaklanjut, untuk menata ulang.

Diakui, penataan sudah beberapa kali ditunda dengan berbagai alasan, dan akhirnya bisa terealisasi. Karena besarnya desakan terkait penambahan pasien positif di klaster Pasar Toss 3000, makanya tim turun hari itu.

”Kemarin awalnya mau ditata 29 Juni, kemudian diundur 6 Juli. Karena belum ada kesepakatan akhirnya baru bisa terlaksana hari ini,” beber dia.

Pada kesempatan itu, Gustian mengatakan, penataan dilakukan bertahap oleh pihak terpadu. Pedagang yang ikut tes cukup banyak . Uji rapid test ini turut menarik perhatian pembeli yang melintas di lokasi rapid test.

”Pedagang lainnya tetap berjualan seperti biasa, meskipun ada penataan dan uji rapid test,” ujarnya.

Petugas kesehatan diturunkan untuk rapid dibantu tenaga keamanan, dalam mengatur pedagang. Seperti dari Satpol PP, kepolisian, TNI dan Dishub. Proses berlangsung lancar. (mbb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *