BINTAN – Aktivitas pelayaran di pelabuhan Sri Bayintan Kijang tetap berjalan lancar dan aman, di era new normal ini. Namun baru satu kapal yang diizinkan untuk beraktivitas melayani penumpang di pelabuhan ini. Sedangkan kapal barang, tidak ada batasan.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kijang, Aan Anwar melalui stafnya Hendri mengatakan, kapal penumpang yang diizinkan untuk beraktivitas di pelabuhan ini baru hanya KM Sabuk Nusantara 80.
”Kalau kapal Pelni lainnya, belum ada masuk sampai sekarang,” ujar Hendri, Rabu (8/7).
KM Sabuk Nusantara 80 ini melayani rute antar pulau di Kepri dan Kalimantan. Untuk di Kepri, kata Hendri, kapal tipe 2000 Gross Tone (GT) melayani Kijang, Tambelan, Serasan, Subi, Selat Lampa, Ranai, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Kuala Maras, dan kembali ke Kijang. Sedangkan untuk Kalimantan hanya melayani satu tempat, yaitu Pontianak.
Namun dikarenakan wabah Covid-19 ini, kapal perintis yang memiliki panjang 68,50 meter dan lebar 14 meter itu, tidak dapat melayani keberangkatan penumpang tujuan Kabupaten Natuna.
”Kapal ini mampu mengangkut 550 penumpang sekali pelayaran. Kapal ini melayani beberapa daerah di Kepri dan Kalimantan, terkecuali Natuna. Karena pemerintah setempat belum izinkan kapal perintis ini bersandar di sana,” jelasnya.
Untuk pelayaran ke provinsi lainnya dari Kijang, juga belum dapat dilakukan. Karena KM Kelud, KM Bukit Raya, dan KM Umsini yang selalu melayani Kijang ke Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi belum diizinkan pemerintah pusat untuk masuk ke Kijang.
Sedangkan kapal yang mengangkut muatan barang, masuk terus ke pelabuhan ini. Seperti kapal kargo maupun muatan kontainer. Untuk kapal kargo 6 sampai 7 kali bersandar dalam sebulan. Sedangkan kapal kontainer, 4 kali sebulan.
”Pelabuhan ini juga terapkan protokol kesehatan. Sehingga semuanya dapat bergerak dan beraktivitas setelah dinyatakan bebas dari Covid-19. Begitu juga penumpang harus ada surat Rapid Diagnostic Test (RDT) yang menyatakan sehat dan bebas virus tersebut,” ucapnya. (aan)