Pelatih klub 757 Kepri Jaya FC Sahala Saragih merespon positif, terhadap langkah PSSI yang telah meminta pendapat Asprov se-Indonesia, guna menentukan penyelenggaraan Liga 3 musim ini. Sahala berharap kompetisi Liga 3 musim 2020 segera digulir, setelah Liga 1 dan Liga 2 2020 dimulai.
BINTAN – SAAT ini, PSSI baru dalam tahap meminta masukan terhadap Asprov, untuk penyelenggaraan Liga 3 2020. Namun dari masukan Asprov pada rapat virtual lalu, mayoritas Asprov meminta agar PSSI melak
sanakan kompetisi Liga 3 pada musim ini. Pertandingan diselenggarakan sesuai dengan regulasi, mulai dari putaran provinsi, regional sampai ke putaran nasional.
Atas masukan Asprov tersebut, Plt Sekjen PSSI akan menyampaikan dalam rapat Exco dan Ketua Umum. Kompetisi Liga 3 penting digulir, karena untuk pengembangan pemain muda (U-23) menuju profesional. Serta ajang kompetisi bagi klub untuk promosi ke Liga 2. Dalam penyelenggaraannya nanti jika Liga 3 digulir, akan disesuaikan dengan protokol kesehatan.
”Saya berharap agar Liga 3 di musim 2020 ini bisa terlaksana. Karena, kami dari 757 Kepri Jaya FC sudah menjalani latihan serius, sejak awal tahun,” kata Sahala Saragih, Rabu(24/6).
Kompetisi Liga 3 digulir dari putaran provinsi, regional dan nasional. Pertandingannya tidak memungkinkan dilaksanakan secara home-away. Jika dilaksanakan kandangtandang, akan memerlukan waktu yang cukup lama.
”Kami berharap, pertandingan Liga 3 2020 segera digulir, setelah Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan,” harapnya.
”Dengan kerja keras manajemen dan tim 757 Kepri Jaya FC, semoga kita dari Kepri bisa promosi ke Liga 2 pada musim 2021 nanti,” sambungnya.
Untuk mencapai target promosi ke Liga 2 di musim 2021, Sahala Saragih menyatakan, memerlukan kerja keras dan tim yang kuat. Justru itu, PSSI harus memutuskan penyelenggaraan Liga 3 ini, secepatnya. Sehingga, klub sudah bisa mempersiapkan diri.
”Untuk memulai latihan di masa normal baru pascapandemi Covid-19 ini, kami masih menungguinfo resmi dari PSSI. Tapi menurut saya, Agustus nanti, sudah bisa memulai persiapan,” demikian disampaikan Sahala Saragih. (fre)