Upaya Mendukung Ketahanan Pangan di Karimun
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Karimun, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Karimun melaksanakan penebaran ribuan ekor bibit lele.
KARIMUN – ”Ada Bibit Ikan Lele sebanyak 3.000 ekor yang ditebar. Sebagai bentuk dukungan untuk ketahanan pangan. Untuk itu, Lanal TBK dengan Dinas Perikanan Karimun bekerjasama untuk mengadakan bibit lele,” kata Danlanal TBK Letkol Laut (P) Mandri Kartono dan Kadis Perikanan, Ahmadi.
Kartono pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Perikanan Kabupaten Karimun yang telah mendukung program ketahanan pangan dalam hal bibit benih ikan lele.
Kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti instruksi pimpinan TNI AL, kepada jajaran di bawahnya untuk turut serta dalam peningkatan ketahanan pangan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 dimasa new normal.
Lanal Tanjungbalai Karimun, adalah salah satu Pangkalan TNI AL yang melaksanakan kegiatan Pertahanan Laut dan Keamanan Laut serta melaksanakan Binpotnaskuatmar di Wilayah Kabupaten Karimun. Selama masa Pandemi Covid-19 hingga new normal sekarang ini, selain melaksanakan budidaya ikan lele juga telah menciptakan lahan pertanian baru dengan memfungsikan lahan-lahan kosong milik Lanal Tanjungbalai Karimun.
Pemanfaatan itu dibangunnya fasilitas Green House, untuk penanaman sayur hidroponik seperti sawi, bayam, pokcoy dan lainnya.
Selain pemanfaatan aset lahan kosong milik Lanal, telah dilakukan membuka lahan pertanian baru lainnya yaitu dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah prajurit Lanal Tanjungbalai Karimun.
Pemanfaatan lahan pertanian dan perikanan untuk budidaya ikan lele dan sayuran oleh Lanal Tanjungbalai Karimun adalah sebagai upaya mendukung ketahanan pangan yang diharapkan dapat menghasilkan stok pangaan.
Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan prajurit beserta keluarganya.
Sehingga secara umum nantinya dapat membantu pemulihan perekonomian pada masa new normal Covid-19.
Belum lama ini, Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Meral meminta Pemerintah Kabupaten Karimun melalui dinas terkait mengadakan pupuk dan bibit.
”Petani kembali mengajukan ketersediaan pupuk dan bibit beberapa jenis tanaman. Untuk diadakan dan diserahkan pada kelompok tani,” kata anggota DPRD Karimun, Komarudin.
Tahun 2019 kemarin, lanjut dia, telah dianggarkan untuk pengadaan pupuk bagi petani.
Tetapi gagal dilelang, dan belum tahu apa penyebab gagal lelang pengadaan pupuk tersebut.
”Padahal petani sangat berharap, pemerintah memberikan pupuk pada petani. Kali ini, kembali mereka meminta pupuk pada pemerintah. Berharap segera merealisasikan pengadaan pupuk dan bibit.
Terutama ditengah situasi pandemi virus korona (Covid-19) ini, dan tentunya sangat membantu bagi petani bila bantuan berupa pupuk itu segera direalisasikan,” ungkap Komarudin.
Tampaknya sulit pemerintah merealisasikan permintaan Petani, karena APBD Karimun mengalami pemotongan karena difokuskan pada pencegahan Covid-19.
Padahal, program Pemerintah saat ini sedang menggiatkan soal ketahanan dan ketersediaan pangan. Disaat yang sama, petani kesulitan mendapatkan pupuk dan bibit dari pemerintah.
”Harusnya. Anggaran untuk pertanian harus menjadi prioritas karena menyangkut ketersediaan pangan. Mengingat mobilisasi kebutuhan pokok dari luar membutuhkan waktu sampai ke Karimun,” terangnya. (ALRION)