BATAM – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) grup melalui subholding gas-nya, memperkuat daya saing bisnis atau komersial di Batam, ditengah pandemi Covid-19. Kali ini, PGN memberikan dukungan terhadap area komersial (bisnis) di Batuaji dan Kawasan Bisnis Fanindo, Sagulung, Batam.
Sales Area Head PGN Batam, Wendi Purnomo melalui Humas PGN Batam, Riza Buana, Jumat (19/6), diharap sektor komersial ini bisa membantu efisiensi pelaku usaha, ditengah gangguan ekonomi akibat virus Corona di Batam.
“Pelanggan baru di Batam di Batuaji dan Sagulung. Ini akan menambah efisiensi biaya mereka hingga 40 persen,” ujar Wendi.
Hingga akhir tahun 2019 lalu, sudah menyambung gas untuk retail di Batam, 4.776 pelanggan. Industri yang disupport PGN, ada di Kawasan Industri Batamindo, kawasan industri Panbil, kawasan industri Tunas dan kawasan industri lain yang tersebar di Batam. Sementara volume penggunaan gas bumi, tumbuh 9 persen. Baik melalui jaringan gas (jargas) dan Gaslink dengan CNG. Untuk komersil, termaksud hotel dan restoran, lebih menggunakan CNG melalui Gaslink.
Menurut Direktur Komersial PGN, Faris Aziz, pihaknya akan memberikan layanan gas bumi yang terjamin untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya melalui pelayanan gas bumi untuk sektor komersial, industri strategis dan industri umum. Hal ini sejalan dengan salah satu program kerja subholding gas dalam melayani sektor Retail dan Industri secara optimal.
“Sejak awal tahun sampai saat ini, PGN telah menyalurkan gas bumi untuk 32 pelanggan baru di sektor komersial dan industrI strategis dan umum di Indonesi,” kata Faris Aziz. Secara keseluruhan, volume gas bumi yang disalurkan sebanyak 1.700.000 m³/ bulan dan melayani sektor industri chemical, fabricated metal, tekstil, besi baja, semen, makanan dan minuman, CNG Trading serta industri komersial seperti hotel, restoran dan jasa laundry.
“Pelanggan komersial Industri tersebut tersebar di 11 wilayah niaga gas bumi PGN. Seperti di Batam, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bogor, Sidoarjo, Pasuruan, Palembang, Lampung, Medan da, Dumai,” beber dia. PGN melalui PT Pertagas Niaga, PGN telah menyalurkan CNG untuk tujuh pelanggan industri baru yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Merebaknya pandemic COVID-19 berdampak cukup signifikan pada operasional dan bisnis PGN, tapi kami tetap komitmen untuk terus melayani kebutuhan gas bumi dan meneruskan pembangunan infrastruktur termasuk layanan konsumen,” jelas Faris.
Faris mengatakan, pemetaan dan peninjauan calon-calon pelanggan PGN terus dilakukan, dengan menerapkan SOP protokol COVID-19. PGN tetap berusaha untuk menjangkau wilayah-wilayah ekonomi baru yang memiliki potensi ekonomi yang baik, termasuk menjaga pertumbuhan infrastruktur gas bumi.
“Harga gas bumi yang disalurkan PGN sangat kompetitif. Tingkat efisiensi yang dihasilkan gas bumi akan mampu mendorong daya saing ekonomi nasional menjadi lebih baik,” janjinya. Tidak hanya berbentuk pipa, PGN juga berusaha menjangkau wilayah baru dengan layanan infrastruktur non pipa dalam bentuk CNG dan LNG. Wilayah yang belum terjangkau pipa gas PGN dapat dipenuhi dan dibackup dengan Gaslink truck dan ISO Tank LNG.
“Gaslink merupakan solusi inovatif yang ditawarkan PGN untuk mendukung pemerintah dalam memperluas cakupan distribusi dan utilisasi gas bumi di sektor gas bumi dan komersial tanpa bergantung pada ketersediaan infrastruktur pipa,” imbuhnya.
Gas disalurkan mengunakan Gas Transport Module (GTM) atau GaslinkTruck yaitu kendaraan pembawa gas bumi dengan moda CNG. Selain itu, melalui PT Pertagas Niaga, PGN menyuplai kebutuhan energi gas bagi industri menggunakan infrastruktur ISO tank LNG yang wilayahnya belum tersambung dengan jaringan pipa gas. Layanan ISO Tank juga merupakan bentuk inovasi dan sinergi antara PGN dan PT Pertagas sebagai Subholding gas.
“Pemakaian gas pada tiap-tiap industri berbeda. Tak semuanya berskala besar dan butuh flesiblitas dan kecepatan layanan. Dengan jangkauan dan pemanfaatan infrastruktur gas bumi non pipa, semakin banyak manfaat yang didapatkan pelanggan khususnya untuk efisiensi,” sambungnya.
Diakui, Gaslink hadir sebagai sumber energi yang lebih ekonomis dengan kemudahan akses. Tersedia dalam berbagai kapasitas GTM mulai dari 200 m3 hingga 5.000 m3 CNG. Dengan menggunakan GasLink dari PGN, masyarakat dapat menghemat biaya produksi sekitar 30%. Hal ini membuat daya beli pengguna energi sektor industri dan komersial kian bertambah.
“Berangkat dari karakteristik industri yang berbeda-beda, PGN memberikan pelayanan gas bumi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasi pemanfaatan gas bumi pelanggan. Selama ini, pemakaian gas bumi pelanggan komersial industri PGN mulai 1000 m3 per bulan,” ungkap Faris.
Faris juga mengatakan bahwa tren penggunaan gas bumi pada sektor komersial dan industri terus meningkat. Diharapkan gas bumi dapat berkontribusi secara nyata bagi kemajuan sektor ekonomi masyarakat. Sehingga memberikan dampak multiplier effect. “Seperti pulihnya geliat ekonomi UMKM, pertumbuhan ekonomi lokal dan wilayah baru serta penyerapan tenaga kerja,” harapnya mengakhiri.(mbb)