CERITA MANTAN NARAPIDANA DI BINTAN PENERIMA BLT COVID-19
”Alhamdulillah,” begitu yang diucapkan Yusran Munir, mantan Kepala Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, ketika menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19. BLT ini sangat berarti bagi Yusran, ibarat pucuk di cinta ulam pun tiba. Kok bisa?
BINTAN – ketika Ketua RT03 Kampung Pulau Pucung beserta anggota Linmas Munasih mendatangi rumahnya. Tamu itu datang bersama seorang aparatur pemerintah Desa Malang Rapat. Tamu ini tak hanya bersilaturahmi dengan Yusran Munir sang mantan Kades Malang Rapat itu. Tapi, mereka justru menyerahkan uang BLT Covid-19 untuk Yusran Munir, sekaligus tiga bulan.
Karena pada penyerahan tahap pertama (April-Mei), Yusran belum menerima BLT itu. Maklum, pada penyerahan tahap pertama, Yusran belum keluar dari tahanan Lapas Kelas IIA Tanjungpinang. Yusran Munir bebas dari tahanan, tanggal 11 Juni 2020. Setelah habis menjalani masa hukuman, Yusran memulai hidupnya dari nol.Ia ingin kembali membukausaha warung kopi.
Beberapa hari setelah bebas dari rumah pesakitan, Yusran masih bingung untuk mencari modal usaha. Mukjizat pun datang. Senin (15/6) lalu, Pemkab Bintan menyerahkan BLT tahap kedua. Yusran Munir merupakan satu dari 42.300 KK penerima BLT di Kabupaten Bintan. Ia layak dan memenuhi syarat untuk menerima uang sebanyak Rp1,8 juta, terhitung April, Mei dan Juni.
”Alhamdulillah. Di saat saya butuh, ada rezeki dari bantuan pemerintah,” ucap Yusran Munir setelah menerima uang dari sang Ketua RT03 bersama aparatur pemerintah Desa Malang Rapat tersebut.
Bagi Yusran Munir, sudah 2 tahun 10 bulan, tidak pernah melihat dan menerima uang sebanyak ini (Rp1,8 juta). Ia pun semringah dan akan memanfaatkan uang tersebut untuk merehab tempat tinggal sekaligus sebagai warung tempatnya.
”Uang BLT ini untuk tambahan modal saya, untuk membuka usaha warung kopi. Sebagian lagi buat beli kebutuhan makananak dan keluarga saya,” ujar Yusran Munir.
Yusran pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bintan, Pemprov Kepri dan kebijakan Presiden RI Jokowi, atas penyaluran BLT sebagai pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Saat ini, jangankan Yusran Munir yang baru bebas dari tahanan penjara, masyarakat yang memiliki pekerjaan saja pun merasakan ekonomi sulit sekarang.
”BLT dalam bentuk uang tunai ini, jelas terasa manfaatnya bagi masyarakat. Terlebih lagi buat saya yang baru keluar penjara. Tak punya apa-apa, dan belum ada pekerjaan,” tutur Yusran yang taksegan-segan menyebut dirinya sebagai mantan narapidana tersebut.
Yusran Munir optimis, usaha warung kopi yang bakal dijalankannya nanti, bisa berkembang dari tambahan modal BLT itu. Yusran mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan mengikuti prokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Yusran pun berdoa agar Covid-19 segera berakhir di Bintan, dan Indonesia pada umumnya. (fre)