BINTAN – Dua bocah laki-laki di Bintan RZ (11) dan RK (9) mengalami nasib malang, gara-gara dibujuk dengan permainan (game) di handphone (hape). Dua bocah ini malah menjadi korban cabul pemilik hape.
Tidak hanya sekali, dua anak ini sudah berkali-kali menjadi korban aksi bejat N (39) si pemilik hape. Kejadian yang dialami bocah itu, di rumah pelaku.Awal mula kejadian terjadi saat RZ dan RK baru saja pulang dari masjid usai salat zuhur. Melihat kedua bocah tersebut lantas keluar niat pelaku untuk melakukan pencabulan.
Kedua anak tersebut dipanggil dan dibujuk pelaku, untuk bermain game di hape miliknya. Merasa senang dan tertarik, lantas kedua bocah tersebut langsung menerima tawaran pelaku. Saat korban sedang asyik bermain hape, pelaku langsung masuk ke kamar dan mengganti celana panjang dengan celana pendek. Usai itu pelaku mendekati korban dan memaksa korban.
Korban yang masih kecil tersebut dipaksa untuk memasukan alat vital pelaku ke mulut korban, lantas korban memberontak dan berusaha melepaskan cengkraman pelaku. Pemberontakan tersebut semakin membuat pelaku merasakan sensasi lantas nafsu setan nya tersebut terpuaskan.
Setelah melakukan beberapa kali, akhirnya pada April lalu, korban menceritakan perbuatan pelaku kepada orangtuanya. Kemudian, orang tua korban berkoordinasi dengan Bhabinkamtibnas setempat. Setelah itu polisi langsung menangkap N dan barang bukti hape serta celana yang dipergunakan pelaku.
AKP Agus Hasanudin, Kasat Reskrim Polres Bintan mengatakan, pelaku N diamankan polisi pada 14 Mei kemarin. Pelaku diamankan saat berada di rumahnya.
”Modusnya sama terhadap 2 korban tersebut. Pelaku mengimingi main game di hape di rumahnya. Lantas saat korban sedang asik bermain game, pelaku melancarkan aksi bejatnya,” terang Agus.
Pelaku saat ini ditahan dan diperiksa. Pelaku disangkakan melanggar pasal 64 ayat 1 KUHP Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2020 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 Tahun penjara.
”Kami tentunya mengimbau kepada para orang tua untuk terus memperhatikan pergaulan anak-anaknya, termasuk juga anak-anak yang bermain game hape di luar rumah. Agar perbuatan serupa tak terulang lagi,” pesannya. (aan)