Tak Berkategori  

Harga Solar Industri Lebih Murah Dibandingkan Bersubsidi

BINTAN – Sepekan terakhir, KTNI mengklaim nelayan Kecamatan Gunung Kijang banyak yang mengeluhkan karena tidak dapat membeli solar bersubsidi. Padahal, harga solar industri (non subsidi) justru lebih murah dibandingkan harga solar bersubsidi, untuk saat ini.

Buyung Adly, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan banyak aduan dari nelayan di Kecamatan Gunung Kijang, sejak sepekan terakhir ini.

”Saat membeli solar, nelayan harus menyertai surat rekomendasi dari dinas. Sebelumnya, nelayan sudah mengantongi kartu kendali dan juga pas kecil, agar dapat membeli solar,” katanya, Rabu (13/5).

Ia mengatakan, nelayan diminta mendapatkan rekomendasi kembali dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bintan, dalam pekan ini. Bila tidak, maka Pertamina tidak dapat menjual solar subsidi ke nelayan bersangkutan.

Sementara itu, Fachrimsyah Kepala Dinas Perikanan Bintan menyampaikan, ada perubahan, dan pihaknya kini sedang membuat surat edarannya.

”Ya ada penyesuaian aturan. Jika dulu, setiap 6 bulan sekali membuat surat rekomendasi dan diperpanjang. Kini, setiap bulan dilaporkan dan diperpanjang,” jelasnya.

Tapi menurut Fachrimsyah, kendala pembelian solar subsidi saat ini, sebenarnya tidak ada masalah bagi nelayan. Karena saat ini, harga solar non subsidi (industri) justru lebih murah, dibandingkan solar bersubsidi. Harga solar non subsidi itu seharga Rp 4.800 per liternya.

”Itu kan lebih murah dibandingkan solar bersubsidi, yang harganya Rp 5.500 per liter. Namun, kami sedang berkoordinasi dengan pihak provinsi, terkait surat rekomendasi ke nelayan itu. Untuk kuota minyak solar ke nelayan, tidak ada pengurangan,” tegasnya. (aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *