BINTAN – Tak cuma di lingkungan lembaga DPRD Kabupaten Bintan yang heboh. Ratusan warga Kecamatan Bintan Timur justru menganggap rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) Muttaqin Yaser dari DPRD Bintan, adalah informasi tidak benar atau hoax.
Seperti yang terjadi di RT04/RW01, Kampung Suka Damai, Gunung Lengkuas, Bintan Timur, Selasa (12/5) kemarin. Warga yang mayoritas kaum ibu membicarakan tentang sosok Muttaqin Yaser.
”Kami bukan kader atau simpatisan PKS. Warga di sini karena banyak yang mendukung Pak Taqin (Muttaqin) jadi anggota dewan. Ketika ada PAW dari PKS buat Pak Taqin, ya kami tak terima itu,” kata Salwiyah mewakili warga lainnya.
Dalam Pemilu Legislatif, Salwiyah menyebutkan, warga berhak memilih atau mendukung siapa saja. Tidak memandang partai pengusung. Namun untuk Dapil Bintan Timur, warga di Kelurahan Gunung Lengkuas dan sekitarnya cukup banyak mengharapkan Muttaqin Yaser menjadi anggota dewan. Dan terpilih kembali di tahun 2019 lalu.
Sudah tiga kali Pemilu, lanjut Salwiyah, di daerahnya banyak yang mendukung Muttaqin Yaser maju di DPRD Bintan. Dukungan itu muncul, karena kecerdasan dan moral serta perjuangannya dalam membawa aspirasi masyarakat. Belum lagi kepribadiannya yang sederhana dan tak sombong.
”Jangankan kami di sini, orang luar Kecamatan Bintan Timur saja tahu bagaimana kecerdasan dan perjuangan Pak Taqin dalam membawa aspirasi rakyat. Kok tiba-tiba ada berita Pak Taqin diajukan PAW oleh PKS, karena masalah internal partai? Ini yang membikin kami shock therapy, benar-benar kaget,” ujarnya.
Bagi Salwiyah dan warga lainnya, keputusan PKS untuk menggantikan Muttaqin Yaser, perlu ditinjau ulang. Bukan karena warga membandingkan Muttaqin Yaser dengan calon penggantinya M Toha.
”Tapi, kami sebagai konstituen yang mendukung Pak Taqin, tak mau beliau diganti. Warga menganggap, soal PAW Pak Taqin beberapa hari ini, itu adalah hoax. Walaupun saat kami cek, berita itu adalah benar. Artinya, di mata kami, Pak Taqin jangan dan tak boleh di-PAW,” tuturnya.
Menurut Salwiyah, puluhan warga sudah sempat berinisiatif untuk mengadakan aksi demo ke Kantor DPRD Bintan, agar pengajuan PKS tentang PAW Muttaqin Yaser tidak diproses. Namun karena pandemi Covid-19, rencana unjuk rasa diredam sementara waktu. Jika masalah internal partai, seharusnya dimediasi dengan menghadirkan yang bersangkutan dan partainya (PKS Bintan) atau oknumoknum tertentu. Tidak langsung ambil keputusan PAW.
”Kami berharap, aspirasi kami ini menjadi perhatian lah bagi pimpinan DPRD Bintan serta para petinggi di PKS sendiri. Kami memang tak kenal dengan saudara-saudara. Kami cuma kenal dengan Pak Taqin. Tapi tolong dengar dan kabulkan aspirasi kami ini, jangan PAW Pak Taqin,” demikian Salwiyah dengan nada setengah mengancam. (fre)