Tak Berkategori  

Kondisi Sehat, Stok Ayam di Bintan Mencukupi

BINTAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan mengecek kesehatan ayam di beberapa kandang, sekaligus memantau produksi daging ayam. Serta produksi telur ayam menjelang lebaran Idul Fitri 1441 hijriah.

Salah satu lokasi, tim DKPP Bintan mengunjungi PT Indojaya Agrinusa Unit Bintan (Japfa Group) selaku perusahaan yang bergerak di bidang penetasan telur (Hatchery), untuk DOC (Day Old Chicken) atau bibit ternak ayam potong di Bintan.

Dari hasil kunjungan, produksi DOC di PT Indojaya Agrinusa pada musim pandemi Covid-19 dan menjelang Hari raya Idul Fitri ini, cukup tersedia. Produksi DOC sebagian besar dilakukan karena adanya permintaan dari peternak. Jika permintaan tinggi, PT Indojaya Agrinusa bersedia dan siap untuk memenuhi sesuai permintaan tersebut.

Sebagai informasi, kebutuhan bibit ayam pedaging (DOC) di pulau Bintan sekitar 53 persen disuplai dari PT tersebut. Sisanya dari luar Pulau Bintan, seperti Batam dan sebelumnya berasal dari Sumatera Utara.

Khairul, Kepala Dinas DKPP Bintan yang didampingi oleh tim dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan hasil produksi di perusahaan tersebut, sehingga produksi ayam di Bintan tercukupi.

Selain di Japfa Group, Tim DKPP mengecek peternakan ayam broiler di Tembeling Tanjung (Teluk Bintan) milik Surya (Acia). Di peternakan tersebut memilik stok 15 ribu ayam, dan setiap hari memproduksi 800 ekor ayam siap jual di Bintan. Kemudian tim juga mengecek peternakan ayam di Toapaya Asri, untuk mengecek kesehatan dan juga jumlah produksi.

drh Iwan Berri Prima Kepala Seksi Kesehatan Hewan DKPP Bintan memastikan ayam di Bintan kondisinya saat ini sehat. Hal ini didapat dari kondisi ayam di beberapa kandang peternakan tadi.

”Jumlah aman dan juga tidak ada kematian mendadak dan masal yang terjadi, masih normal. Semoga kondisi yang baik ini tetap dijaga dan dipertahankan. Hal ini mengingat Bintan masih belum dinyatakan bebas penyakit Avian Influenza (flu burung),” jelasnya. (aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *