BINTAN – Untuk menstabilkan Harga Eceran Tertinggi (HET) di Bintan, Satgas Pangan mendorong suplai gula ke Bintan. Pada suplai pertama ini, ada 20 ton gula yang sudah masuk ke Bintan dari Jakarta, pada Rabu (22/4) lalu.
Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono selaku pimpinan Satgas Pangan di Bintan mengatakan, pasokan gula yang didorong dari pabrik itu dilakukan agar pasokan gula melimpah di Bintan, dan harga akan turun mendekati HET yaitu Rp 12.500 per kilogramnya.
”Sesuai dengan Permendag nomor 7 tahun 2020 diatur, soal HET tadi. Sehingga dengan aturan tersebut, jelas diatur mengenai harga barang untuk sampai ke tingkat konsumen,” jelasnya, Kamis (23/ 4).
Ia mengatakan, sejak instruksi Presiden Jokowi, sejak 3 hari lalu, Polres Bintan dan Satgas Pangan langsung bergerak cepat untuk mengantisipasi potensi-potensi kenaikan harga jelang Ramadan.
”20 ton gula sudah masuk di pelabuhan peti kemas Seikolak (Sribayintan) Kijang. Tahap selanjutnya akan dipasok sebanyak 150 ton gula, untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran,” terangnya.
Ia menegaskan, selain menambah pasokan gula, pihaknya juga melakukan pemantauan harga secara berkala. Bila masih ada yang bermain dan menaikan harga di luar kewajaran, maka akan ditindak.
PPNS Diskop UKM dan Perindag Bintan Setia Kurniawan menambahkan, Kemendag RI telah mengimpor gula mentah (raw sugar), dan distribusikan ke 10 pabrik gula di Jawa. Raw sugar itu sudah diproduksi menjadi gula.
”Dari pabrik Cilegon, kita dapat kuota 20 ton, diajukan lagi 150 ton. Kalau terpenuhi 170 ton, ya mencukupi la stok di daerah kita. Ini jumlah selain dari pihak distributor dan tokotoko,” sebutnya.
”Stok gula kita tambah, biar harga stabil lagi di pasaran. Gula yang sudah
tiba di Seikolak segera didistribusikan, agar stok berlebih. Ini peran dari Satgas Pangan Bintan dan instruksi Pak Bupati Bintan Apri Sujadi, agar terus memantau bahan pokok di pasaran,” ucap Setia Kurniawan. (fre/aan)