KIJANG – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menghentikan sementara, rute pelayaran kapal ke pelabuhan Sribayintan Kijang. Langkah ini tindak lanjut dari permohonan Pemkab Bintan, guna mencegah penyebaran virus korona.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, PT Pelni (Persero) bahkan akan melakukan karantina terhadap KM Bukit Raya. Hal tersebut dilakukan menyusul diterimanya hasil Swab PCR, pemeriksaan lanjutan terhadap anak buah kapal (ABK) yang terdeteksi positif.
Direncanakan, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di
pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta. Selama kapal menunggu di pelabuhan, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri, dengan pengawasan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Manajemen PT Pelni terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.
”Kami telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal, untuk dapat standby, bila sewaktuwaktu kapal dioperasikan. Karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik,” tambahnya.
Bupati Bintan Apri Sujadi menyambut baik atas respon PT Pelni yang tidak membawa arus penumpang ke Bintan, dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19). Pemkab Bintan bersama stokeholder akan terus mengawasi terhadap kapal yang masuk di Sribayintan Kijang, dan pelabuhan lain. Meskipun hanya arus logistik.
”Kita sudah menerima informasi, bahwa KM Sinabung akan masuk ke Sribayintan, Kijang, Minggu (26/4) nanti. Tapi tidak membawa arus penumpang. Melainkan hanya arus barang (logistik),” jelas bupati, Minggu (19/4).
”Selama aktivitas penurunan barang (2 jam) akan diawasi oleh instansi terkait, dan tidak ada crew kapal yang turun. Sesudahnya kapal berangkat dengan tujuan pelabuhan berikutnya,” sambunganya. (fre)