Bupati Bintan Apri Sujadi mengajukan permohonan penundaan sementara, jadwal pelayaran kapal Pelni di pelabuhan Sribayintan Kijang, kepada pimpinan PT Pelni di Jakarta. Penundaan pelayaran ini, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Bintan.
BINTAN – PERMOHONAN Bupati Bintan kepada PT Pelni tersebut dituangkan dalam surat nomor 550/DISHUB/220 tertanggal 13 April 2020. Kapal Pelni yang dimohonkan untuk ditunda jadwal pelayarannya itu yakni KM Bukit Raya dengan rute Kijang-Letung-Tarempa. KM Sabuk Nusantara 80 dengan rute Tarempa-Kuala Markas (Letung)-Kijang. Serta KM Kelud dengan rute Tanjungpriok-Kijang-Batu Ampar (Batam) -Belawan.
Penundaan sementara arus masuk penumpang lokal (domestik) tersebut hendaknya dilakukan mulai 20 April 2020 pekan depan, sampai pemerintah pusat mencabut status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit di Indonesia.
”Penundaan sementara arus masuk di pelabuhan Sribayintan Kijang, Kabupaten Bintan hanya
untuk kapal angkutan penumpang. Sedangkan kapal speed, pompong angkutan barang logistik diharapkan tetap beroperasi secara normal di Kabupaten Bintan,” tegas Apri Sujadi, kemarin.
Tidak itu saja, rencananya untuk transportasi kapal lokal dengan rute Bintan Pesisir-Kijang, Mantang-Kijang dan Pangkil-Teluk Bintan juga akan dilakukan penundaan sementara waktu, terhitung tanggal 20 April 2020 mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Upaya ini dilakukan Pemkab Bintan, karena ada dua orang PDP yang meninggal dunia. Dua
orang PDP itu, satu orang merupakan warga Desa Pangkil, Kecamatan Teluk Bintan, dan seorang lagi PDP warga di Kangboi Desa Toapaya Utara. Dua orang Pasien Dalam Pengawasan itu telah dimakamkan, dengan mengikuti proses pemakaman keprotokolan kesehatan.
Selain itu, baru-baru ini ditemukan seorang ABK KM Bukit Raya inisial Sp (54) dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19, di RSUD Kabupaten Bintan, Sabtu (11/4) lalu. ABK kapal Pelni ini berasal dari Bekasi (Jabar). Ia mengalami demam disertai batuk dan sakit tenggorokan saat tiba di pelabuhan Sribayintan Kijang, Bintan Timur.
Dari hasil rapid test, ABK itu negatif mengidap korona. Namun, dilakukan isolasi di RSUD Raja
Ahmad Tabib Provinsi Kepri, di Tanjungpinang. Dari informasi lain, sebanyak 39 orang ABK KM
Kelud dinyatakan positif mengidap virus korona, dan menjalani perawatan dari RS Pulau Galang, Kota Batam. (fre)