Bupati Bintan Apri Sujadi meluncurkan (launching) nama khas kemasan produk beras lokal Bintan, dengan nama merek ’Padimas’. Beras lokal produk Bintan itu ditargetkan bisa dipasarkan lebih luas lagi, guna meningkatkan pendapatan bagi petani Bintan.
BINTAN – ”KITA sudah merancang dan menetapkan nama Padimas, sebagai produk beras asli petani Bintan. Dengan merek khas Bintan tersebut, kita harapkan nantinya bisa melakukan pemberdayaan serta pembinaan petani Bintan, ntuk lebih maju lagi,” tegasnya usai panen raya di area persawahan Poyotomo, Sribintan, Minggu (12/4) kemarin.
Menurutnya, saat ini, Bintan telah memiliki 2 lokasi kawasan strategis untuk pengembangan kawasan pertanian tanaman padi. Di Desa Sri Bintan dan Desa Toapaya Untuk pengembangan budi daya padi ini, Pemkab Bintan sedang mengembangkan varietas padi Inpari 32.
”Fokusnya, bagaimana petani Bintan bisa memproduksi padi dan beras lokal lebih banyak lagi,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, salah satu stigma yang sedang dibangun adalah bagaimana menggerakkan petani muda (milenial), untuk memajukan pertanian.
”Kita juga sedang menggerakkan bagaimana profesi petani tadi digerakkan oleh kaum milenial,” tambahnya.
Khairul selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan menyampaikan, saat ini beras produksi petani Bintan ini, masih dikemas dengan ukuran 5 kilogram. Hal ini dimaksudkan untuk menyasar masyarakat menegah ke bawah. Sedangkan harga bervariasi, berkisar Rp10 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram.
”Untuk harga jual kualitas premium, belum ada untuk saat ini. Dengan kemasan produk asli Bintan ini, tentunya kita berharap bisa lebih memajukan dan menyejahterakan petani Bintan,” tutup Khairul. (fre)