BINTAN – Anggota DPR RI dari Dapil Kepri H Ansar Ahmad mengharapkan, agar kepala daerah mendorong sektor pertanian, pada masa krisis darurat kesehatan sekarang. Ansar menyarankan, pemerintah daerah mendorong petani untuk memberdayakan lahan kosong, untuk budi daya pangan alternatif.
Ansar Ahmad menerangkan, pada masa krisis darurat kesehatan, pemerintah pusat telah membuat 6 program. Satu di antaranya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), untuk mengatasi dampak ekonomi dari imbas virus korona. Tak sedikit, kepala daerah yang mengambil kebijakan, berupa penyaluran paket sembako. Dari kalangan swasta maupun dari pihak lainnya termasuk Partai Golkar, melakukan hal yang sama. Ini merupakan langkah yang baik untuk meringankan beban rakyat.
”Cuma perlu kita antisipasi lagi, bisa saja Indonesia krisis beras, untuk beberapa bulan ke depan.
Karena, tingkat konsumtif yang lebih besar, dibandingkan produktivitas padi,” sebut Ansar Ahmad.
Menurutnya, tak bisa diprediksikan, kapan wabah korona ini benarbenar hilang di Indonesia. Jika kondisi ini berlanjut, tak hanya stok pangan dalam negeri yang krisis. Tapi, bisa saja beras impor pun bakal sulit didapatkan. Jika pun ada, harga bakal naik.
”Justru itu, pemerintah daerah mesti mengawasi dalam pengadaan dan penyaluran stok bahan pangan beras ini. Untuk jangka panjang, sebaiknya kepala daerah mendorong petani untuk mengembangkan budi daya pangan alternatif lain. Seperti tanam jagung dan ubi,” kata Ansar Ahmad.
Jika petani tak memiliki lahan, Ansar menyarankan, kepala daerah memberikan kewenangan untuk memberdayakan lahan yang kosong.
”Seperti di Bintan, banyak lahan kosong. Itu garap saja. Pemerintahnya memfasilitasi dengan pemilik lahan,” demikian Ansar Ahmad. (fre)