Tak Berkategori  

Mahasiswa UMRAH Ajari Warga Bikin Sanitizer

LINGGA – Masyarakat Senayang, Kabupaten Lingga belajar membuat cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer) dengan bahan alami. Kegiatan itu berlangsung di SMA Negeri 3 Senayang, Selasa (7/4).

Saat ini, dunia sedang melawan untuk membunuh pandemi virus Korona (Covid-19) yang telah banyak merenggut nyawa itu.

Disisi lain, masyarakat di Indonesia sangat membutuhkan hand sanitizer untuk mencegah virus tersebut menulat memalui kontak fisik seperti tangan.

Mahasiswa Prodi Budidaya Perairan dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (FIKP-UMRAH), Hendriyono, tergerak untuk mengajarkan masyarakat pesisir seperti Senayang bisa membuat cairan hand sanitizer sendiri.

Sebab, saat ini cairan hand sanitizer sulit didapat terlebih jika tersedia harganya mahal. Pada kegiatan sosialisasi pembuatan hand sanitizer itu, Hendriyono menggunakan bahan alami dari daun sirih dan nantinya jika diproduksi skala besar akan menggunakan daun ketapang.

”Terpenting bahan-bahan itu memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bisa digunakan untuk antiseptik. Seperti pada daun sirih dan ketapang,” sebut Hendriyono, Selasa (7/4).

Tak hanya belajar membuat hand sanitizer, masyarakat pun juga diberikan pemahaman terkait virus Korona serta bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Pada kegiatan itu turut melibatkan kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Grasedas siswa-siswi SMA Negeri 3 Senayang.

Pada saat kegiatan itu, Hendriyono juga didampingi oleh pembina dari SMA Negeri 3 Senayang yakni ibu Dewi Hidayati, S,pd.

Sebelumnya, kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang telah meracik cairan hand sanitizer secara mandiri dan kini telah digunakan di lingkup kampus UMRAH.

Sejumlah dosen yang mengabdi di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji (FKIP UMRAH) Tanjungpinang meracik bahan-bahan untuk cairan pembersih tangan yang aman dan efektif.

Dekan FKIP UMRAH, Abdul Malik mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kampus. Namun dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat mengingat sejak beberapa pekan terakhir, cairan pembersih tangan sulit diperoleh masyarakat.

FKIP UMRAH pada prinsipnya juga menginginkan karya dosen-dosen itu dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama untuk mencegah penularan Covid-19.

Karena itu, FKIP UMRAH siap bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan agar cairan pembersih tangan ini dapat dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

”Kita butuhkan bahan dasar, yang mulai sulit diperoleh di pasar. Dosen-dosen kami siap berbagi pengetahuan, dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan para dosen yang ahli di bidang kimia itu sejak tiga hari lalu mulai bekerja keras menciptakan cairan pembersih tangan sesuai prosedur Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

Hasilnya, hari ini mereka sudah berhasil memproduksi 20 liter cairan pembersih tangan.

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH, Fitriah Khairunnisa, mengatakan, pihaknya siap memproduksi lebih banyak cairan pembersih tangan. Bahan dasar dalam memproduksi cairan pembersih tangan tidak banyak seperti etanol, gliserol, hidrogen peroksisa dan air steril.

Santo, salah seorang warga Tanjungpinang mengatakan, dirinya belum banyak paham tentang hand sanitizer ini. Sebab, di internet maupun di grup WhatsApp yang ada di ponselnya, sangat banyak yang mengirimkan apa saj a yang bisa digunakan untuk hand sanitizer. Dia sendiri belum pernah melihatnya. Bahkan, dia sendiri belum pernah dapat masker. Dia mengaku sudah dua kali ke apotek untuk membeli masker dan hand sanitizer, namun stoknya selalu habis.

”Banyak yang bagi-bagi masker, tapi saya belum pernah dapat. Sama siapa ya bisa minta. Kalau bisa dapat empat,” katanya kemarin seraya mengaku empat masker untuk istri dan dua anaknya.

Soal hand sanitizer, ia mengatakan lebih percaya pada sabun dan detergent di rumahnya. Tak perlu repot karena selalu tersedia setiap saat. (abh/mas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *