KIJANG – Jumlah penumpang kapal Pelni dari Tanjungpriok Jakarta tujuan ke pelabuhan Sribayintan Kijang, semakin sedikit. Warga yang menggunakan jasa kapal Pelni dari Jakarta, harus mempunyai Health Alert Card (HAC) atau ’kartu kuning’, yaitu kartu kewaspadaan kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.
Minggu (5/4) subuh kemarin, kedatangan KM Kelud di pelabuhan Sribayintan Kijang, hanya menurunkan 38 orang penumpang. Saat turun di pelabuhan, setiap penumpang yang turun, wajib memperlihatkan ‘kartu kuning’ kepada petugas. Selain mengecek kartu ini, petugas Polsek Bintan Timur bersama tim Karantina melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap penumpang. Kegiatan ini juga turut dibantu tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan dan Puskesmas Kijang.
”Kartu kuning setiap penumpang itu dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjungpriok. Sekarang ini, setiap penumpang wajib punya kartu kuning,” kata Kompol Krisna Ramadhani SIK Kapolsek Bintan Timur, Minggu pagi kemarin.
Setelah pengecek suhu tubuh, 38 orang penumpang diberi arahan, agar wajib melakukan isolasi mandiri, selama 14 hari. Petugas juga menyiapkan hand sanitizer untuk penumpang, sekaligus memberikan imbauan agar tetap melakukan phsycal distancing atau menjaga jarak aman.
”KM Kelud melanjutkan pelayaran menuju pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Ada 28 orang penumpang yang berangkat menuju Belawan. Mereka juga kita cek suhu tubuhnya. Kami terus melakukan pengamanan dan pemantauan penumpang yang tiba maupun berangkat, di pelabuhan Sribayintan ini. Tentunya bersama instansi terkait,” jelas Krisna.
Indra Utama Tarigan, selaku Kepala Pos Wilayah Kerja Karantina Kesehatan Pelabuhan Kijang mengatakan, hasil pemeriksaan suhu tubuh penumpang turun dan naik dalam ambang batas normal, berkisar 35,5 sampai dengan 36,2 derajat celsius.
”Seluruh penumpang yang tiba, juga kita minta untuk menunjukkan kartu kuning (HAC) dari Kesehatan Tanjungpriok,” kata Indra Utama Tarigan. (fre)