TANJUNGUBAN – Waduk Sei Jago milik PDAM Tirta Kepri Tanjunguban mengalami penyusutan, selama musim kemarau sekarang. Dari kondisi debit normal air waduk setinggi 3 meter, kini posisi debit air hanya setinggi 70 sentimeter.
Asril selaku Plt Kepala Cabang PDAM Tirta Kepri Tanjunguban yang dikonfirmasi mengatakan, kondisi penyusutan air waduk terus turun sejak 2 bulan terakhir. Rata-rata penurunan debit air sehari, mencapai 2 hingga 3 sentimeter.
”Kondisi musim panas saat ini membuat pasokan air terus menyusut. Namun untuk pasokan air ke pelanggan sebanyak 2 ribuan pelanggan, masih terus dilakukan sebanyak 2.400 kubik per harinya,” kata Asril, Selasa (31/3).
Ia mengatakan, untuk kondisi saat ini, jika tidak turun hujan, pasokan air bersih ke pelanggan dapat bertahan hingga 2 bulan ke depan.
Sementara itu, di lokasi waduk, Kikip operator distribusi air mengatakan, pasokan air di Waduk Sei Jago dapat bertahan 2 bulan ke depan, bila tidak ada hujan. Namun bila terjadi hujan panas yang terlalu sering, maka air akan menyusut jauh.
”Di sini sudah berapa bulan tidak ada hujan. Saat ini di waduk ada sumur penyedot khusus pipa sedalam 8 meter. Sumur ini menampung air dari seluruh penjuru waduk,” katanya.
Ia mengatakan, penyusutan waduk terjadi cukup cepat juga dikarenakan adanya kebocoran kecil di waduk. Kebocoran air diperkirakan berkekuatan 5 liter perdetik, sehingga cukup berpengaruh terhadap debit air.
”Kebocoran sudah saya upayakan ditutup. Namun perlu penanganan lebih besar lagi agar tertutup sempurna,” jelasnya.
Sampai saat ini, untuk menyuplai air ke pelanggan, PDAM mengoperasikan 4 pompa berkekuatan 70 liter/ detik, 60 liter/detik dan dua pompa berkekuatan 40 liter/ detik. (aan)