Bupati Bintan Apri Sujadi memimpin penyemprotan disinfektan secara massal di Kabupaten Bintan, Selasa (31/3) kemarin. Meski dilakukan penyemprotan, Pemkab Bintan tetap menyediakan dua lokasi sebagai tempat alternatif untuk mengisolasi bagi penderita virus Covid-19.
BINTAN – PENYEMPROTAN disinfektan secara massal se-Kabupaten dibagi menjadi tiga wilayah. Di Bintan Timur dan sekitarnya dipimpin langsung oleh Bupati Bintan H Apri Sujadi. Di Bintan Utara sekitarnya dipimpin Wakil Bupati Bintan H Dalmasri Syam dan Sekda Adi Prihantara memimpin di Gunung Kijang dan Teluk Bintan.
Aksi penyemprotan disinfektan secara massal ini melibatkan Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Bintan, serta pimpinan DPRD serta kepala FKPD Kabupaten Bintan. Kegiatan yang dilaksanakan serentak ini menurunkan sejumlah armada puluhan mobil dari Damkar, Water Canon Polres Bintan, mobil pikap dan mobil tanki PMI. Serta menggunakan ratusan sprayer.
”Hari ini (kemarin, red), kami melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh kecamatan se-Kabupaten Bintan. Penyemprotan disinfektan ini dilanjutkan oleh tim gugus tugas, yang sudah kami bagi-bagi untuk lokasi penyemprotannya,” kata H Apri Sujadi Bupati Bintan di sela persiapan di relief Antam Kijang.
Bupati berharap, masyarakat tetap berada di rumah sampai wabah ini hilang. Itu langkah yang terbaik. Menjelang anggaran untuk penanganan Covid-19 terealisasi, tim melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kecamatan.
Menurut Apri Sujadi, Kabupaten Bintan belum ada kasus atau terpapar positif korona. Namun, Pemkab Bintan tetap menyiapkan dua lokasi untuk isolasi alternatif sementara, sebagai bagian dari tanggap antisipasi virus ini. Dua lokasi ini menjadi tempat isolasi sementara, sebelum pasien dibawa ke rumah sakit rujukan.
”Selain RSUD Bintan, kita juga menyiapkan bumi perkemahan di Teluk Bintan, sebagai tempat isolasi alternatif itu,” sebut Apri Sujadi.
Saat ini, kondisi rumah sakit rujukan di Kepri, kapasitasnya terbatas. Justru itu, perlu disiapkan ruang isolasi alternatif sementara. Selain RSUD Bintan yang menyediakan fasilitas, pemanfaatan bangunan kawasan bumi perkemahan juga refresentatif.
”Bumi perkemahan itu jauh dari penduduk. Jadi sebelum dibawa ke rumah sakit rujukan, pasien positif bisa diisolasi di dua tempat ini,” jelas Apri Sujadi lagi.
Sebelumnya, Direktur RSUD Bintan dr Benni Antomy menyatakan, pihaknya sudah menyediakan beberapa ruangan untuk isolasi bagi pasien terpapara korona. Ruangan isolasi ini sebagai tempat alternatif sementara, sebelum dibawa ke rumah sakit rujukan.
”RSUD Bintan bukan rumah sakit rujukan virus korona. Tapi, kita siapkan tempat isolasi, untuk penanganan sewaktuwaktu, sebelum dibawa ke rumah sakit rujukan di Kepri ini,” kata dr Benni, baru-baru ini. (fre)