Tak Berkategori  

Hidro Bisnis Jadi Pelajaran Ekskul

Pelajar SMPIT Insan Cendikia Belajar Kembangkan Hidroponik

Pihak sekolah SMP Islam Terpadu (SMPIT) Insan Cendikia di Dabo Singkep, Lingga, menjadikan hidro bisnis sebagai pelajaran ekstra kulikuler (Ekskul). Belajar bercocok tanam dan menjual hasil panen pertanian yang dikembangkan melalui sistem hidroponik.

LINGGA – Sehingga, pelajar SMPIT Insan Cendikia bisa belajar bagaimana membangun wirausaha dengan memanfaatkan tanaman hidroponik tersebut.

Bahkan pihak sekolah SMPIT menjadikan hidrobisnis sebagai kegiatan ekstra kulikuler (ekskul) di sekolah.

Putra Ramadani, S.Pd pak, selaku koordinator ekskul hidrobisnis di SMPIT Insan Cendikia mengatakan, kini kegiatan ekskul hidobisnis binaannya sudah berjalan selama 2 bulan.

”Alhamdulillah, kami sudah dua kali panen sayur jenis sawi pakcoy yang ditanam menggunakan sistem hidroponik.

Panen pertama kami, Selasa (17/3) lalu, dan untuk panen kedua pada Kamis (26/3) kemarin,” ujar Putra Ramadani, Kamis (26/3) melalui pesan whatsapp-nya.

Untuk sementara, lanjut Putra Ramadani, pihaknya akan mengembangkan sayuran seperti sawi pakcoy dan berikutnya sayur selada green rapid. Untuk sawi pakcoy, masa penanamannya mencapai 30 hingga 35 hari.

Putra Ramadani menambahkan, kegiatan ekskul hidrobisnis yang dibinanya untuk mendidik siswa/i- nya belajar membangun sebuah wirausaha.

Tujuannya, agar kelak menjadi bekal dimasa depan nantinya. Sehingga, pihaknya merasa perlu membangun SDM yang mumpun untuk membangun wirausaha sejak dini.

Kepala Sekolah SMPIT Insan Cendikia, Ustazah Nova Herlina, S.Si bersama guru lainnya foto dengan hasil panen sayur sawi pakcoy.

”Untuk jadwal kegiatan ekskul hidrobisnis, jadwalnya setiap hari Jumat pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Pada kegiatan itu, siswa/i yang bergabung pada ekskul hidrobisnis melihat proses pengembangan tanaman sayu sawi pakcoy. Hidroponik yang kami kembangkan, menerapkan Nutrient Film Technique (NFT). Sistem ini menggunakan media air yang mengandung nutrisi, dan air tersebut mengalir dengan melalui pompa yang menggunakan listrik. Sehingga, pompa tersebut yang menjalankan sirkulasi,” terang Putra Ramadani, yang juga guru pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK), PPKN dan Alquran.

Selama mengembangkan hidrobisnis, lanjut dia, hal yang dikhwatirkan hanya pada listrik. Sebab, listrik menjalankan proses NTF melalui pompa.

”Kami hanya takutkan masalah listrik saja. Karena hidroponik kita pakai sistim NFT. Jadi kalau listrik padam berjam-jam agak repot. Tetapi Alhamdulillah, belum mengalami hal itu. Kami berharap lancar-lancar saja,” pungkasnya.

Dengan kegiatan hidrobisnis tersebut, nilai dan makna yang dapat diambil siswa/i agar memahami pemanfaatan air untuk bercocok tanam.

”Alhamdulillah, upaya ini dapat dukungan terutama Kepala SMPIT Insan Cendikia Ustazah Nova Herlina, S.Si dan pihak yayasan Melayu Cendikia,” tutupnya. (ADLY ‘BARA’ HANANI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *