Pemkab Bintan mengorder atau memesan sekitar 120 ribu masker penutup mulut. Upaya ini dilakukan Bupati Bintan H Apri Sujadi, untuk mengatasi kelangkaan masker di apatek maupun di Puskesmas dan RSUD.
BINTAN – BUPATI Bintan Apri Sujadi menyampaikan, ketersediaan masker, hand sanitizer, dan sarung tangan langka di Kabupaten Bintan. Tiga jenis barang tersebut banyak dicari oleh masyarakat. Sementara pada saat ini, penggunaannya lebih diprioritaskan untuk petugas medis dan diberikan kepada ODP Covid-19.
Sebagai antisipasi alternatif lain, bupati mengimbau agar masyarakat lebih banyak melakukan cuci tangan dengan sabun, sebagai pengganti hand sanitizer. Sedangkan untuk alternatif pengganti masker, bisa mempergunakan sapu tangan.
Bupati justru melarang warga menggunakan tisu basah. Karena penggunaan tisu basah untuk mencegah penularan virus korona itu, hal yang keliru. Justru tisu basah akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit, yang dengan tidak sengaja akan terhirup.
”Kita sudah order sekitar 120 ribu masker, perlengkapan yang lain seperti hand sanitizer, sarung tangan dan lain-lain. Nantinya, dipergunakan untuk penanganan virus korona,” kata H Apri Sujadi usai melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di Kecamatan Bintan Timur, Kamis (26/3) kemarin.
Menjelang order masker tiba, Bupati Bintan menjadwalkan penyemprotan disinfektan di sejumlah lokasi, berpotensi penyebaran virus. Seperti tempat keramaian, fasilitas publik dan perumahan padat penduduk.
”Dalam penyemprotan massal ini, kita menggunakan mobil khusus penyemprot disinfektan. Penyemprotan kita fokuskan di kawasan rumahrumah padat penduduk,” sebut Apri Sujadi.
Selain Bintan Timur, wilayah menjadi prioritas penyemprotan disinfektan yaitu Kecamatan Bintan Utara, Toapaya, Gunung Kijang dan Kecamatan Sri Kuala Lobam.
”Penyemprotan ini dilakukan bersama TNI, Polri dan semua pihak terkait, guna mewujudkan Bintan zero Covid-19,” tambah bupati. (fre)