TANJUNGPINANG – Ditengah mewabahnya virus korona (Covid-19), mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tanjungpinang mengimbau agar pedagang memperhatikan kebersihan saat berdagang. Terutama pedagang kaki lima, yang berada dipinggiran jalan.
Akbar Alfarihi Donsi, Ketua DPC GMNI Tanjungpinang-Bintan mengatakan, penyebaran Covid-19 sebuah masalah yang harus cepat ditangani oleh pemerintah dan juga seluruh elemen masyarakat. Sebab, Covid-19 merupakan virus yang dapat menular dan jumlah penularannya cukup signifikan.
Untuk itu, ia mengimbau agar pedagang juga turut memperhatikan kebersihan lingkungan ditempat berdagang serta kebersihan produk yang dijual.
”Menjaga kebersihan dan kesehatan itu penting. Apalagi dityengah mewabahnya virus korona ini. Terutama pedagang kaki lima, yang harus senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan tempat berdagang. Serta memperhatikan kebersihan dalam penyajian makanan,” ujar Akbar.
Menurutnya, pasien dengan status ODP dan PDP di provinsi kepri cukup tinggi. Data yang didapat dari dinas kesehatan Provinsi Kepri tanggal 22 maret 2020, ODP (Orang Dalam Pengawasan) terkait Covid-19 berjumlah 506 orang. Selain itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 52 orang.
Dengan peningkatan yang cukup signifikan ini, Akbar Alfarihi Donsi mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam menangani virus covid-19, dan terus mawas diri dengan menerapkan social distancing (menjaga jarak).
Dalam penanganan ini, pemerintah telah melakukan langkah-langkah yang efektif untuk mencegah penyebaran virus ini. Salah satunya dengan dikeluarkan kebijakan, untuk bekerja dirumah dan meliburkan sekolah.
GMNI berharap, setelah dikeluarkan kebijakan ini pemerintah khususnya provinsi kepri melakukan program-program yang menyentuh masyarakat terkait penyebaran virus covid-19 khususnya pedagang kaki lima.
Sampai saat ini pedagang kaki lima masih terus melakukan aktivitas jualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Akbar, yang juga mahasiswa dari Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji mengungkapkan, sampai saat ini pedagang kaki lima yang ada diwilayah Kota Tanjungpinang belum ada perhatian khusus dari pemerintah serta instansi terkait dari provinsi atau kabupaten/kota terhadap pedagang kaki lima.
Seperti belum adanya sosialisasi penyebaran covid-19 serta pembagian masker dan cairan hand sanitizer untuk pedagang kaki lima. ”Terlebih, pemerintah harus melaksanakan sosialisasi terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Penyebaran virus ini terjadi melalui beberapa cara. Menurut World Health Organization (WHO), cara virus corona COVID-19 menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut. Ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. (abh)