Bupati Bintan H Apri Sujadi geram ketika menemukan dan mendapatkan laporan mengenai perilaku pelajar, yang lebih banyak berkumpul di luar rumah. Padahal, pelajar diliburkan masuk sekolah agar belajar di dalam rumah, selama kondisi penyebaran virus korona membahayakan.
BINTAN – ”PELAJAR itu diliburkan untuk belajar di dalam rumah. Bukan keluyuran,” tegas Apri Sujadi, Senin (23/3) kemarin.
Justru itu, Apri Sujadi meminta agar pihak kecamatan segera melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Dinas Kesehatan serta melibatkan unsur TNI/ Polri, dalam memberikan imbauan kepada pelajar, agar tetap berada di rumah, selama masa isolasi 14 hari. Upaya ini guna pencegahan merebaknya virus korona (covid-19).
Sikap ini diambil bupati, karena banyak menerima laporan, masih ditemukannya pelajar dan warga yang keluyuran serta berkumpul di lokasi-lokasi tertentu. Apri meminta agar para camat memberikan imbauan kepada warga, untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar rumah. Termasuk memperingatkan anaknya (pelajar), agar tidak keluyuran.
”Sudah saya tugaskan, camat bersama-sama Satpol PP dan unsur TNI/Polri, untuk turun langsung mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Khususnya bagi pelajar yang kedapatan berkumpul di luar, dengan aktivitas yang tidak jelas,” ujarnya.
”Tim yang telah terbentuk harus melakukan operasi rutin turun ke jalan, di jam-jam tertentu. Pengurangan aktivitas pelajar dan warga di luar rumah ini, untuk mengurangi kontak dengan orang banyak, yang bisa berpotensi menularkan virus korona,” sambungnya.
Selain itu, bupati mengimbau agar masyarakat peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan dan keselamatannya. Kemudian, seluruh lokasi wisata dan hiburan untuk dapat menutup aktivitas sementara waktu.
”Kita semua paham, efek terbesar penyebaran virus adalah ekonomi. Namun kita harus pahami juga, bahwa ini bukan hanya menyangkut jiwa kita. Tapi, menyangkut jiwa orang banyak. Diharapkan agar bisa mengisolasi diri untuk sementara waktu di rumah masing-masing,” demikian diimbau Apri Sujadi.
Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir SSi MSi menyampaikan, seluruh pelajar SD dan SMP sederajat tidak melakukan proses belajar mengajar di sekolah. Pelajar melakukan proses belajar mengajar di rumah, sampai tanggal 29 Maret nanti. Kemudian, Disdik akan mengevaluasi kembali, apakah belajar di rumah ini diperpanjang atau tidak.
Sedangkan sekolah yang telah menjadwalkan ujian sekolah bagi kelas 6 dan kelas 9, tetap melaksanakan ujian, sesuai dengan jadwal. Dan jadwal ujian nasional, tetap seperti jadwal semula. Karena, belum ada perubahan dari Kementerian Pendidikan RI.
”Jadwal ujian nasional itu tanggal 20 sampai dengan 23 April mendatang. Dan sebelumnya, akan dilaksanakan ujian sekolah. Selama masa belajar di rumah, pelajar jangan keluyuran,” tegas Tamsir. (fre)