Tak Berkategori  

Tak Libur, Mahasiswa UMRAH Protes

TANJUNGPINANG – Aksi protes dilakukan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang untuk menyinggung sistem perkuliahan yang masih bertatap muka.

Memang beberapa mahasiswa masih melakukan belajar via online melalui grup WhatsApp dan Google Class, namun beberapa dosen masih ingin masuk kelas. Terlebih, belum ada kebijakan tegas dari rektor untuk meliburan mahasiswa UMRAH.

Salah seorang mahasiswa justru melakukan aksi protes dengan memasang spanduk. Spanduk yang diletakkan di depan Rektorat UMRAH di Jalan Dompak dengan tulisan ‘Mahasiswa UMRAH Kebal Covid-19’.

Mahasiswa UMRAH yang minta namanya tak dikorankan ini menyebutkan, saat ini mereka masih mengikuto pembelajaran melalui grup WhatsApp kelas bersama dosennya.

”Kami melakukan absen juga lewat online WhatsApp,” ujarnya, kemarin.

Selain itu, seorang mahasiswa yang kuliah di Kampus Senggarang menyebutkan, bahwa dirinya masih melakukan kulih di kelas secara tatap muka langsung karena dosen meminta untuk tetap masuk.

Alasan dosen kelasnya karena percuma kalau yang ditutup hanya jam belajar kuliah sementara jalur masuk ke Kota Tanjungpinang tidak ditutup.

Hal ini sangat disayangkan mengingat Presiden Jokowi sendiri tidak menginginkan adanya lockdown kota bahkan yang diberlakukan adalah pembatasan pertemuan yang melibatkan banyak orang di lingkungan masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa.

Mengingat bahwa sudah banyak perguruan tinggi yang meliburkan mahasiswanya dari proses belajar tatap muka langsung.

Salah seorang mahasiswa STAI, menyampaikan bahwa mereka sudah diliburkan dari proses belajar dengan tatap muka.

Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Hendri Sanopaka mengatakan dalam sebuah media penghentian perkuliahan tatap muka yang dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus Korona atau Covid-19.

Pihak Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan mengeluarkan surat edaran Nomor 047/STIE.PEMB/C/III/2020 berupa perubahan pembelajaran menjadi tatap muka jarak jauh.

Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem makarim dalam surat edaran bernomor 36962/MPK.A/HK/2020 juga mengimbau agar pekerjaan dan pembelajaran dilakukan dari rumah atau dengan jarak jauh.

Berbeda dengan mahasiswa staf UMRAH justru bekerja secara bergantian atau rolling.

Aksi prores yang hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa pada saat ini adalah menggunakan media spanduk atau tulisan saja. Mengenai aksi protes secara langsung saat ini menurut seorang mahasiswa sulit dilakukan mengingat jika melakukannya mahasiswa akan berkumpul.

”Percuma nanti kami aksi kumpul pasti dibubarkan,” tuturnya.

Dalam website resmi UMRAH justru menyampaikan caranya sendiri untuk melakukan pencegahan terhadap Covid-19.

Wawancara bersama Rektor UMRAH Prof Syafsir Akhlus terkait pencegahan Covid-19, menurutnya langkah awal UMRAH sudah berkonsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan disarankan UMRAH selalu comply (memenuhi) protokol kesehatan dan ketentuan yang berlaku dalam pencegahan terhadap Covid-19.

”Itu sudah dilaksanakan UMRAH,” Syafsir Akhlus dikutip dari website resmi kampus itu. Dalam wawancara yang dikutip dari website UMRAH, Rektor UMRAH juga membenarkan belum adanya kebijakan merumahkan mahasiswa untuk saat ini.

Ada dua pertimbangan yang dipikirkan yakni, pertama, jika kuliah dengan online tradisional maka mahasiswa akan mengeluarkan budget untuk kuota internet.

Bila mereka mencari yang gratis maka mahasiswa akan bertebaran di kafe-kafe untuk mendapatkan Wi-fi gratis. Jelas tambah tidak terkontrol interaksinya. Kedua, meminta mahasiswa untuk tinggal di rumah adalah pekerjaan yang mustahil. Kalau anak sekolah ada orang tua yang menjaganya. Kalau mahasiswa apalagi di tempat kosnya tidak ada internet bisa ditebak bagaimana hasilnya.

Di website tersebut juga memberitakan bahwa jauh sebelum Covid-19 menyebar UMRAH sudah punya Syarah yang merupakan salah satu cara kuliah online bagai mahasiswa UMRAH.

Namun demikian, pihak rektorat tetap mengimbau supaya saling jaga jarak (social distance) dan pakai masker. Mereka juga sudah menyiapkan sabun antisptik di toilet. Mahasiswa diminta rajin cuci tangan. (cr28)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *