BINTAN – Jumlah perjalanan (trip) kapal feri, rute Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi menuju Tanah Merah Singapura, menjadi sekali per hari. Hal ini seiring menurunnya jumlah penumpang di pelabuhan tersebut.
Machsun Asfari, Manager CD PT BRC mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kawasan pariwisata Lagoi melalui Singapura, turun drastis.
”Singapura juga membatasi pendatang dari luar negeri ke negaranya. Sehingga wisman yang hendak ke Bintan melalui Singapura juga terkendala,” terangnya.
Biasanya, Bintan Resort Ferries (BRF) melayani keberangkatan sebanyak 6 kali pulang dan pergi (PP), dari TF-BBT Lagoi-TMFT Singapura, pada Senin- Jumat. Dimulai dari pukul
08.35 WIB, 11.35 WIB, 13.35 WIB, 14.35 WIB, 17.35 WIB, dan 20.15 WIB.
Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu, dilayani sebanyak 9 kali PP. Dimulai dari pukul 08.35 WIB, 09.35 WIB, 11.35 WIB, 13.35 WIB, 14.35 WIB, 15.35 WIB, 16.35 WIB, 17.35 WIB, dan 20.15 WIB.
”Kalau sekarang, kita hanya melayani 1 kali PP. Berangkatnya mulai dari BBT Lagoi Jam 11.05 WIB ke Singapura. Sebaliknya, dari sana ke sini, jam 14.35 WIB,” jelasnya.
Meskipun sekarang kunjungan menurun dan hanya dilayani 1 kali trip PP, pihaknya akan tetap memprioritaskan keselamatan penumpang atau wisman. Bahkan dalam upaya meminimalkan risiko, BRF telah meningkatkan tindakan pencegahan dengan cara mengecek suhu tubuh penumpang, hingga peningkatan frekuensi sanitasi dan fasilitas isolasi.
”Demi kenyamanan, keselamatan dan kesehatan penumpang, kita lakukan pengecekan secara ketat, cepat, dan tepat. Itu semua dilakukan sesuai protokol,” ucapnya.
Lina Lusiana Kasi Lalu Lintas Pelayanan Kesyahbandaran Kantor UPP Tanjunguban mengatakan, jumlah perjalanan dari BBT Lagoi menuju Singapura telah dikurangi menjadi sekali perjalanan PP, sejak Rabu (18/3) kemarin.
”Ya, sudah kurang. Untuk personel, kami juga tugasnya dijadwalnya secara bergantian setiap hari,” sebutnya, Rabu (18/3) kemarin.
Ia mengatakan, untuk kapal yang berlayar saat ini yaitu MV Aria Bupala. Jumlah kedatangan hanya 8 orang yaitu 2 WNI, 2 Philipina, 2 China, 1 New Zealand, 1 Meksiko dan 1 Singapura. Sedangkan untuk keberangkatan sebanyak 39 orang, dengan rincian 34 WN Singapura, 2 Swedia, 1 Amerika dan 2 Swiss. Kondisi pelayaran internasional terjadi akibat imbas dari virus korona. (aan)