Tak Berkategori  

Kesehatan Bupati Dicek Sebelum Membuka MTQ

RSUD Bintan Kurangi Jam Besuk Pasien

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan mengecek kesehatan Bupati Bintan H Apri Sujadi, sebelum membuka lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten, di Gedung Nasional Tanjunguban, Selasa (17/3) malam lalu. Pembukaan MTQ Kabupaten Bintan berlangsung cepat dengan jumlah peserta terbatas.

BINTAN -SELAIN Bupati Bintan Apri Sujadi, kepala OPD maupun seratusan peserta yang hadir turut dicek kesehatannya. Dalam pemeriksaan ini, bupati dan semua yang hadir dinyatakan sehat dengan suhu tubuh normal. Pengecekan kesehatan ini dilakukan, sebagai pelaksanaan dari kebijakan Pemkab Bintan, yang menerapkan SOP.

”Bukan cuma cek suhu tubuh, kita pun dianjurkan mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan. Peserta yang hadir di pembukaan MTQ, juga dibatasi. Maksimal 50 orang, dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) sebelum masuk ke ruangan,” kata Apri Sujadi.

Menurut bupati, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, tidak ada laporan mengenai pasien yang tertular virus korona (covid-19) di Kabupaten Bintan. Tapi, semua pihak dan masyarakat diminta terus waspada dan lakukan antisipasi, agar tidak terjadi wabah di Bintan.

Pemkab Bintan mengharapkan agar aparatur RT/ RW, kades dan lurah segera melaporkan, bila ada warga yang dicurigai terpapar virus korona.

”Dan, kantor-kantor layanan publik serta perusahaan swasta, hendaknya dapat menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kesehatan juga. Caranya dengan menyiapkan hand sanitizer dan pencuci tangan di pintu-pintu masuk ruangan kantor,” ujar bupati.

Jam Besuk

Dirut RSUD Kabupaten Bintan dr Benni Antomy mengatakan, tidak ada pasien pengidap virus korona yang ditangani RSUD Bintan. Meski demikian, RSUD membatasi jam besuk bagi keluarga pasien yang dirawat, untuk jenis penyakit lain.

”Biasanya, jam besuk itu 2 jam. Sekarang, kami kurangi menjadi 1 jam. Kemudian, kita juga mengimbau agar keluarga yang membesuk pasien yang dirawat, tidak dalam jumlah banyak. Ini juga sebagai antisipasi penularan virus korona itu,” jelas dr Benni.

”Perlu diketahui, RSUD Bintan bukan rumah sakit rujukan suspect maupun penderita virus korona. Jika ada, kami hanya bersifat transit saja, sebelum dibawa ke RSUP maupun RSUD di Kota Tanjungpinang,” sambungnya. (fre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *