Kuliah Umum, Stisipol Datangkan Dosen Unhan
Untuk memperkuat kesadaran bela negara mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang melaksanakan kuliah umum Tentang Bela Negara yang mendatangkan langsung dosen dari Universitas Pertahanan (Unhan) Bogor sebagai.
TANJUNGPINANG – KULIAH umum kali ini mengangkat tema ‘Penguatan Kesadaran dalam Bela Negara’. Kuliah umum ini dilaksanakan di ruang 2 Kampus Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Kamis (5/3) lalu.
Ketua Stisipol Raja Haji Endri Sanopaka S.Sos MPM dalam sambutannya menyampaikan sangat pentingnya kesadaran akan bela negara di kalangan mahasiswa-mahasiswi.
”Kami merrasa yang sangat berbangga hati atas kedatangan Bapak Laksda TNI (Purn) Dr Sulistiyanto S.E MM MSC PSC ke Stisipol Raja Haji Tanjungpinang bisa memberikan penjelasan lebih lengkap tentang pentingnya bela negara,” ungkapnya.
Ia mengatakan, situasi dan kondisi saat ini, baik negara dan bangsa sedang dihadapkan pada situasi yang menjadi sebuah pertaruhan akan moral.
”Sebagai mahasiswa, kita sama-sama mempertahankan, keutuhan kedaulatan negara ini dengan melaksanakan kegiatan bela negara,” ungkap Endri.
Bela negara itu banyak hal, tidak harus melakukan kegiatan yang bersifat militeristik. Karena bisa kita lihat sekarang ini ancaman terhadap kedaulatan bisa saja terjadi ancaman yang bersifat non militer.
”Seperti yang kita tahu, Kepri merupakan daerah perbatasan dan dekat dengan negara tetangga. Banyak kasus-kasus soal narkoba, dan juga sekarang berbicara kasus virus Korona (Covid-19). Dengan begitu, kita bisa melihat itu bisa juga menjadi ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara,” tuturnya.
Dengan memperkuat semangat bela negara, Stisipol Raja Haji Tanjungpinang terus menjaga mahasiswa agar tidak terpapar dari hal-hal yang bersifat radikalisme, terorisme dengan terus menyampaikan materi tentang 4 pilar kebangsaan di materi perkuliahan.
Sedangkan narasumber Laksda Tpi (Purn) Dr. Sulistiyanto menyampaikan dalam materi kuliahnya, betapa pentingnya sikap bela negara dan juga hubungan bela negara dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Di materi yang disampaikan lebih menekankan pada ancaman dan gangguan antarlintas negara yang sangat terasa di Kepri misalnya dengan adanya penyelundupan narkoba, kegiatan imigrasi gelap, aksi radikalisme dan lain sebagainya yang bisa merusak generasi muda.
”Dahulu semua hal bela negara bersifat militer, dimana bela negara lewat perang dan perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang dan pahlawan. Meski itu tugas militer, namun perlu juga ada bantuan dari masyarakat. Di era sekarang ini, runtuhnya kesadaran bela negara bisa dari banyaknya ancaman bersifat nonmiliter,” kata Sulistiyanto mantan Danlantamal IV Tanjungpinang ini.
Untuk ancaman nonmiliter bisa dilihat seperti sekarang ini dengan adanya ancaman virus Korona, dan ini juga perannya di luar nonmiliter. Ini tugas kementerian dan pemerintah terkait. Peran TNI dalam hal ini hanya membantu.
”Yang terpenting dalam hal bela negara ini, harus saling membantu dan bekerjasama menghadapi ancaman yang ada untuk menjadikan pertahanan dan bela yang kuat dalam bangsa dan negara kita,” ungkapnya.
Dikatakannya, virus Korona menjadi ancaman untuk Kepri karena bisa menurunkan pertumbuhan perekonomian di Kepri. Salah satunya dengan berkurang kunjungan wisata mancanegara ke Kepri.
”Yang biasanya Kepri banyak kedatangan turis dari Singapura, Tiongkok dan lainnya, dengan adanya ancaman virus Korona ini kedatangan turis banyak berkurang dan mengganggu perekonomian Kepri,” sambungnya.
Ia melanjutkan, sangat pentingnya sikap bela negara. Bela negara ini sangat penting dan wajib karena sudah ada ditetapkan dalam UUD 1945, undang-undang pertahanan dan aturan lainnya.
Sebagai mahasiswa kegiatan yang bisa dilakukan dalam bela negara mulai dari hal-hal kecil dulu, seperti membersihkan pantai dari sampah plastik dan membantu masyarakat yang kurang mampu dan membantu dalam kesulitan yang ada di tengah-tengah warga.
Dalam diri masing-masing pribadi harus punya keyakinan dan kesadaran akan bela negara tersebut. Karena setiap warga negara punya hak dan kewajiban.
Kuliah umum ini diikuti sebanyak 300 mahasiswa-mahasiswi dan dosen Stisipol Raja Haji Tanjungpinang.
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.(ADLY ‘BARA’ HANANI)