Tak Berkategori  

Tidak Ada Lagi Kelulusan Instan CPNS

Oleh: Asty Rahayu
Mahasiswi Stisipol Raja Haji Tanjungpinang
Jurusan Ilmu Administrasi Publik

EVALUASI penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terus dilakukan setiap tahunnya agar ke depannya semakin baik dan tidak mengecewakan masyarakat.

Evaluasi yang dilakukan mulai dari sistem atupun soal-soal yang diujikan kepada peserta atau pelamar pada penerimaan CPNS itu sendiri.

Hal ini dikarenakan banyaknya angka kecurangan yang terjadi akibat adanya bantuan orang dalam dan diharapkan dari evaluasi yang dilaksanakan test CPNS bisa berjalan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Evaluasi itu cukup bagus, agar tidak menjadi kendala bagi calon pegawai yang sebenarnya terbaik dan layak menjadi PNS.

Perubahan dulu sampai sampai sekarang makin baik. Terlebih saat ini, semua serba transparansi. Tidak ada lagi pertemuan diamdiam yang akan mengatur segala sesuatu agar lulus.

Kondisi sekarang ini, siapa yang lolos test, maka berpeluang masuk CPNS. Siapa yang terbaik dan paling pintar, peluangnya makin besar diterima menjadi CPNS. Artinya, yang pintar memang layak jadi CPNS.

Tinggal mentalnya saja yang harus dibina terus. Setelah menjadi CPNS nanti, mind setnya harus benar-benar sebagai abdi negara.

Melayani, bukan untuk dilayani.

Pola-pola lama tidak ada lagi. Tidak lagi diterima masyarakat. Kini, masyarakat lah yang harus dilayani. Masyarakat lah rajanya.

Jika kita lihat saat ini, bahwa sistem penerimaan CPNS sudah diubah ke basis online. Ini dilakukan agar menekan angka kecurangan yang terjadi yaitu penerimaan dari belakang yang kerap saja dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam proses penerimaan CPNS.

Dan juga dalam bentuk tets dibuat lebih ketat. Sehingga tidak ada lagi yang menjanjikan kelulusan instan. Dengan cara transparansi ini diharapkan akan menekan angka kecurangan atau main dari belakang yang kerap terjadi.

Dan artinya semua hasil yang peserta dapatkan adalah hasil murni dari kerja keras mereka sendiri.

Hal lain juga ditemukan pada test SKD penerimaan CPNS 2019 bahwa Pemerintah Kota Tanjungpinang kekurangan komputer.

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test) di Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang tetap dilakukan meski kekurangan komputer.

Saat ini komputer yang tersedia hanya 50 unit. Padahal Kota Tanjungpinang membutuhkan 100 unit. Sehingga masih kekurangan 50 unit lagi. Tentu hal ini menjadi evaluasi ke depannya pada test CPNS tahun berikutnya untuk menambah komputer tersebut.

Sebab, kita tahu bahwa penerimaan CPNS di tahun-tahun ke depannya, tetap akan berbasis online. Peserta atau masyarakat harus dimudahkan dengan sistem serba online.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *