Seleksi skuat 757 Kepri Jaya FC di lapangan Pusdikpom Cimahi, Jawa Barat diperpanjang. Pelatih kepala Sahala Saragih masih memerlukan beberapa pemain untuk mengisi lini yang masih rapuh.
BINTAN – SELEKSI tahap pertama untuk skuat 757 Kepri Jaya FC selama kurang lebih sepuluh hari, sudah selesai, Selasa (3/3) sore lalu. Selama sepuluh hari itu, para pemain menjalani pemusatan latihan di lapangan Pusdikpom Cihami, Bandung. Tahap awal, ada 25 orang pemain dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua yang mengikuti pemusatan latihan sebagai seleksi berjalan.
Dari pemusatan latihan itu, 25 orang calon pemain menjalani tiga laga uji coba. Terakhir, calon skuat 757 Kepri Jaya FC menang atas PS Bandung Barat United, dengan skor 2-0, Senin (2/3).
”Dari hasil pantauan kita, ada 16 pemain yang masuk skuat. Sedangkan yang lainnya, dipulangkan,” kata Sahala Saragih, saat dihubungi Tanjungpinang Pos.
Bagi Sahala Saragih, 16 pemain yang sudah masuk dalam kriterianya itu, dinilai belum mencukupi untuk menghadapi kompetisi Piala Indonesia dan Liga 3 musim 2020 ini. Setelah melalui rapat manajemen, seleksi berjalan diperpanjang, untuk mengisi skuat 757 Kepri Jaya FC. Seleksi berjalan ini, masih dilakukan di lapangan Pusdikpom Cimahi.
”Sambil latihan dari 16 pemain yang ada, kita terus mencari pemain,” ujar Sahala.
Saat ini, Sahala Saragih maupun manajemen 757 Kepri Jaya FC belum mengungkapkan, siapa saja nama 16 pemain yang bakal menjalani kontrak dengan klub kebanggaan masyarakat Kepri ini. Karena, komposisi tim masih belum lengkap.
”Ya, kita masih mencari pemain (tambahan). Terutama untuk posisi full back dan gelandang menyerang,” tutup Sahala.
Ketua Harian 757 Kepri Jaya FC Ihsan membenarkan, seleksi pemain di Jawa Barat masih berlangsung. Belum dipastikan, kapan seleksi ini berakhir.
”Kita tak mau ceroboh atau buru-buru dalam menyeleksi pemain ini. Kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal di musim 2020 ini. Biar lah pelan-pelan, untuk mendapatkan yang terbaik,” ucap Ihsan.
Sebelumnya, Ihsan mengungkapkan, seleksi pemain 757 Kepri Jaya FC untuk menghadapi Piala Indonesia musim 2020 dan Liga 3 2020, dilakukan lebih awal. Sehingga, pemain yang direkrut 757 Kepri Jaya FC bisa membawa promosi tim Provinsi Kepri ini ke Liga 2 di musim 2021 mendatang.
Persaingan di kasta 3 sangat rawan dan penuh risiko. Tim yang kalah, langsung tersingkir dan gagal promosi ke Liga 2 Indonesia. Hal ini sudah dialami pada musim 2018 dan 2019 lalu. Sementara, untuk kompetisi Liga 2, pertandingan home-away, dari wilayah barat dan timur. Sehingga, ada sekitar 22 pertandingan yang dijalani selama satu musim di Liga 2.
Dalam kompetisi Liga 2 ini, kesempatan bermain bagi seluruh pemain sangat terbuka. Misi klub, hanya terhindar dari tiga zona degradasi (terbawah). Justru itu, sebelum promosi ke Liga 2, diperlukan skuat yang berkualitas pada masa menjalani Liga 3.
”Musim ini, kita mesti lolos dan promosi ke Liga 2. Kita tak mau ambil risiko,” tegas Ihsan. (fre)