Tak Berkategori  

Apri Segera Tetapkan Nama Kemasan

Kabupaten Bintan menjadi daerah penghasil terbanyak seProvinsi Kepri, untuk komoditi padi, pada tahun 2019 lalu. Kini, Bupati Bintan Apri Sujadi segera menetapkan nama khas kemasan produk beras lokal dari hasil petani, untuk dipasarkan.

BINTAN – KABUPATEN Bintan sebagai daerah penghasil padi terbanyak se-Kepri itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri. Dari data BPS Kepri, produksi padi di Kepulauan Riau pada tahn 2019, sebanyak 1.150,80 ton. Hasil produksi itu meningkat 53,8 ton atau 4,90 persen, dibandingkan tahun 2018.

Kabupaten Bintan merupakan penyumbang peningkatan atau kenaikan produksi padi tertinggi di Kepri pada 2019 lalu. Bintan memproduksi padi sebesar 63,44 persen, atau naik 28,14 ton dibandingkan tahun 2018. Perkembangan pertanian padi di Kabupaten Bintan juga menunjukan grafik kenaikan, bahkan menjadi penyumbang tertinggi produksi beras. Serta kenaikan luas lahan pertanian, dibandingkan kabupaten/kota lainnya.

Pada 2018, lahan yang dikelola untuk pertanian padi di Bintan masih berkisar 14 hektare. Tahun 2019, naik 2 hektare, atau 14,29 persen. Total lahan pertanian budi daya padi menjadi 16 hektare.

Bupati Bintan H Apri Sujadi menyebutkan, dari data BPS Kepri, Kabupaten Bintan mampu menghasilkan beras sebanyak 41,28 ton, pada tahun 2019. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 63,49 persen, atau 16,03 ton dibandingkan tahun 2018, yang hanya 25,25 ton.

”Ini sebagai peluang, bagaimana kita menciptakan sentra pemberdayaan petani dan mengedepankan kearifan beras lokal,” kata H Apri Sujadi, Selasa (3/3) kemarin.

Bupati berjanji akan menetapkan nama khas kemasan produk beras lokal, dengan merek identitas daerah. Supaya beras lokal produk Bintan itu bisa dipasarkan lebih luas, yang bisa meningkatkan pendapatan bagi petani Bintan.

”Kita akan merancang dan menetapkan nama dari produk beras Bintan. Dengan merek khas Bintan. Untuk peningkatkan produksi padi di masa mendatang, saya sudah meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, untuk menyusun konsep pemberdayaan serta pembinaan petani Bintan,” tegasnya.

Saat ini, Bintan memiliki 2 lokasi strategis untuk pengembangan kawasan pertanian tanaman padi, di Desa Sri Bintan dan Desa Toapaya. Untuk pengembangan budi daya padi ini, Pemkab Bintan sedang mengembangkan varietas padi Inpari 32.

”Varietas padi yang dikembangkan saat ini, jenis Inpari 32. Fokusnya, bagaimana petani Bintan bisa memproduksi padi dan beras lokal lebih banyak lagi,” tutup H Apri Sujadi. (fre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *