Said Thaufik, Wakil Indonesia di AYIMUN 2020 Malaysia
Seperti apa sidang Persatuan Bangsa-Bangsa tidak diketahui banyak orang. Namun, bagi mahasiswa pilihan dari berbagai negara akan mengetahuinya dengan melakukan simulasi sidang PBB.
TANJUNGPINANG – TAHUN 2020 ini, Malaysia menjadi tuan rumah di ajang Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN) 2020. Di ajang inilah sejumlah mahasiswa banyak negara melakukan konferensi internasional simulasi sidang PBB.
Said Thaufik Rizaldi putra asli asal Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang AYIMUN 2020 ini.
Said sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa proses kegiatannya adalah diawali dengan proses seleksi. Dimana calon peserta harus menjawab beberapa pertanyaan terkait diri sendiri, pengetahuan internasional dan kegiatan kepemudaan yang pernah calon peserta ikuti.
Ia melanjutkan, pengumuman kelulusan peserta ditandai dengan keluarnya Letter of Acceptance (LoA) yang dikirim melalui email.
”Alhamdulillah, saya diterima dari sekian ribu pendaftar untuk mengikuti kegiatan ini. Saya bisa mewakili kampus UIN Sultan Syarif Kasim untuk kegiatan internasional ini. Lebih-lebih saya bangga, karena saya adalah anak daerah dari Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,” sebut Said kepada Tanjungpinang Pos, Minggu (1/3).
Saat ditanyakan apa saja yang dilakukan selama kegiatan, Said menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan simulasi sidang Persatuan Bangsa-Bangsa atau kerap disebut Model United Nation (MUN) terkait menjadi diplomat dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang di kancah dunia internasional. Kegiatan itu berlangsung, mulai Senin (15/2) hingga Kamis (18/2) kemarin.
Pada hari pertama, dia mengikuti pembukaan AYIMUN dan Grand Symposium yang menghadirkan key speaker luar biasa seperti Mr. Joachim Babo (Representative of Australia High Commission), Mr. Rehhahn Tudball (the President of United Nations Association Malaysia) dan Mr. Alaa Bakkar (the Founder of Give and Go).
”Mereka sangat menginspirasi, bahwa bagaimana kiat-kiat menjadi diplomat dan menanggapi isu-isu internasional oleh kita pada kapasitas pemuda,” jelas Said yang merupakan warga Jalan Nusantara Km. 17 Kampung Teratai, Kijang, Kelurahan Gunung Lengkuas Kecamatan Bintan Timur.
Pada hari berikutnya, Said pun mengikuti agenda Meeting Session. ”Karena saya pada council UNHCR (United Nation High Commissioner for Refuggess), yang berbicara banyak mengenai pengungsi dan isu orang tanpa kewarganegaraan. Pada forum itu, saya berkesempatan untuk mengutarakan pendapat dan rekomendasi saya. Di hadapan delegasi pada council itu dari beberapa negara yang berbeda,” ungkap putra dari pasangan Said Daryusman dengan Muryani, S.Pd.
Pada hari ketiga, ia berlanjut mengikuti agenda Meeting Session pada Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN) 2020.
Tetapi sesi kali ini, dibagi menjadi beberapa blok karena terdapat pihak yang pro dan kontra terhadap isu yang dibahas.
Pada sesi itu, menurutnya seperti layaknya sebuah negara dan peserta membawa kepentingan dan bersama-sama pula mencari jalan tengah.
Terakhir, Said pun mengikuti agenda Closing Ceremony atau penutupan. Pada agenda itu, perwakilan atau (delegates) disarankan untuk menggunakan pakaian adat sesuai negaranya.
”Karena saya adalah anak daerah Kepulauan Riau, saya menggunakan baju kurung lengkap dengan tanjak. Saya bangga menggunakannnya dan memperkenalkannya kepada teman-teman saya di negara lain,” bangga Said, yang juga alumni SMAN 1 Bintan Timur itu. (ADLY ‘BARA’ HANANI)