Tak Berkategori  

Sukses pada Cabai, BPTP Merambah Kembangkan Bawang

TANJUNGPINANG- Teknologi produksi lipat ganda (Proliga) cabai dianggap sebagai sebuah program yang sukses dilakukan oleh Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang berkantor di Sei Jang, Tanjungpinang Proliga ini dilakukan pada tanaman cabai yang berlokasi di Kota Batam.

Dengan adanya program ini diharapkan produksi cabai akan meningkat dibanding produksi biasanya.

”Harapan kami melalui program ini ya melipat gandakan hasil produksi cabai yang semula 5 ton bisa jadi berubah menjadi 9 ton, kan lumayan dari hasil sebelumnya,” ucap Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan BPTP, Misbah.

Menurutnya, program Proliga sudah membuahkan hasil yang bagus bagi tanaman cabai di Stokok Batam, sehingga akan ada upaya untuk melanjutkan pada kelompok tani, termasuk di Kota Tanjungpinang dan Kepri pada umumnya.

Kata dia, awal mula di diterapkan program Proliga ini, petani di Stokok merasa cukup waspada, kalau nanti program ini akan gagal dilakukan.

”Kemarin awal-awal mencoba, petani sempat takut tidak berhasil dan ternyata hasilnya sangat memuaskan hingga ada yang ingin mencoba pada kebun cabai milik pribadi,” ujar Misbah.

Alasan memilih lahan petani sebagai uji coba program ini adalah karena memang BPTP Kota Tanjungpinang belum memiliki lahan sendiri untuk mencoba program tersebut.

”Untuk kami sendiri belum bisa menanam di lahan kantor karena memang lahannya terbatas, lahan untuk kantor kami saat ini hanya ujung ke ujung. Mentok-mentok sudah laut,” Ucapnya sambil menujukkan lokasi kantor.

”Kami membuat kerjasama dulu dengan petani, kalau sudah sama-sama sepakat maka program bisa dijalankan,”ucap Misbah.

”Alhamdulillah ya disisi lain kami kan memiliki taman Agro dibelakang kantor, jadi kemungkinan akan diberi sampel terkait dengan Program lipat ganda cabai,” lanjutnya.

Rencananya, setelah adanya keberhasilan yang dilakukan pada tanaman cabai di Stokok Batam, BPTP akan melaksanakan Program Produksi lipat ganda atau Proliga yang kedua pada tanaman bawang.

”Melihat keberhasilan yang terjadi pada tanaman cabai, kami berencana untuk melipat gandakan juga pada tanaman bawang. Insya Aallah akan bekerjasama dengan petani di Kepri,” tutur Misbah.

Namun demikian meski terbilang cukup suskses Proliga yang dilakukan di Stokok, Proliga Kepulauan Riau dianggap belum mampu bersaing dengan Proliga yang ada di Jawa.

”Kalau dilihat Program Proliga yang kami jalankan di stokok tentunya sama dengan yang di Jawa prosesnya, tapi untuk hasilnya ternyata tidak sesukses seperti di jawa,” ungkap Misbah.

Selain memperhatikan cara tanam, Proliga yang dibuat oleh BPTP juga melihat dari tanah yang digunakan.

”Anggaran 2020 ini akan kami alihkan mengerjakan proliga pada tanaman bawang,” tuturnya.

Ia membeberkan program tersebut butuh pendampingnya.

”Misalnya saja kemarin ada petani yang juga ingin menjalankan program Proliga karena melihat yang di stokok itu berhasil, tapi petani itu mengerjakan sendiri proliganya, ya gak jalan lah,” pungkas Misbah. Program Proliga ini tidak hanya sekedar mengenai tanah yang digunakan, tapi cara tanam yang berbeda untuk melipat gandakan hasil cabai.

”Saya contohkan ya, program proliga ini membuat cara tanam cabai menjadi berbeda yang semula jaraknya dekat menjadi jauh sekitar berapa sentimeter,” papar Kepala seksi Kerjasama dan pelayanan saat ditanya.

Program yang dilakukan sejak 2019 tersebut sudah bisa dirasakan pada 2020 ini. Sehingga, BPTP juga berharap bisa membuat keberhasilan jilid 2 untuk Proliga pada tanaman bawang di waktu mendatang,” ujarnya. (cr28)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *