Kabupaten Bintan berhasil mengumpulkan puluhan ton sampah, pada saat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, Kamis (27/2) kemarin. Puluhan ton sampah itu terkumpul, baru sehari dalam melaksanakan aksi bersih.
BINTAN – SESUAI dengan tema dan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, kegiatan HPSN 2020 Kabupaten Bintan ditujukan di wilayah sekitar kawasan wisata. Aksi bersih pada peringatan HPSN 2020, Pemkab Bintan melaksanakan di seluruh kecamatan serta beberapa kawasan wisata. Sedangkan pemusatan kegiatan HPSN ini dilaksanakan, di sekitar taman Kijang City Walk (KCW) Bintan Timur.
Pembukaan HPSN dihadiri Asisten I Setdakab Bintan Mohd Setioso, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan Aprizal Bahar, serta ratusan pelajar, Pramuka, TNI/Polri, serta masyarakat.
Untuk di wilayah Bintan Timur saja, hampir 6 ton sampah yang terkumpul dalam aksi HPSN ini. Di 9 kecamatan lainnya, juga melaksanakan kegiatan yang sama. Kawasan hotel dan pariwisata juga melaksanakan aksi ini.
”Ya, ada puluhan ton sampah yang kita kumpulkan pada hari ini (kemarin, red),” kata Aprizal Bahar, Kepala DLH Bintan, kemarin.
Aprizal menambahkan, rangkaian kegiatan HPSN 2020 ini, antara lain Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) di seluruh kecamatan, sampai Hari Lingkungan se-dunia, Juni mendatang. Kemudian ada gerakan pilah sampah dari rumah untuk menciptakan budaya bersih dengan metoda 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
”Terakhir, penguatan komitmen dunia usaha dalam mendukung pengelolaan persampahan, dengan target pengurangan sampah 20 persen, dan penangan sampah sebanyak 70 persen,” sebut Aprizal.
Pada saat pembukaan HPSN 2020 Kabupaten Bintan, Asisten I Setdakab Bintan Mohd Setioso menyampaikan, HPSN sudah diperingati sejak tahun 2006 lalu, sudah 14 tahun berjalan. Ini membuktikan, permasalahan sampah harus menjadi perhatian utama dan tanggung jawab bersama. Baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat harus bersatu dalam pengelolaan sampah, dari hulu ke hilir.
”Tema HPSN tahun 2020 ini, Indonesia maju, Indonesia bersih dan Indonesia sejahtera,” ucap Setioso.
Dari tema itu, lanjut Setioso, sudah saatnya semua pihak berpikiran maju, dengan menciptakan budaya bersih dan produktif di tengah masyarakat, dalam pengelolaan sampah. Membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Terutama dalam menciptakan lingkungan bersih di tempat-tempat wisata.
”Sehingga, meningkatkan nilai jual dan kunjungan wisata ke daerah kita. Sehingga bisa mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Setioso.
”Kita berharap, masyarakat juga peduli terhadap pengelolaan sampah. Baik di daerah permukiman, maupun di daerah pantai dan pesisir pulau-pulau kecil. Karena, ini sesuai dengan karakter daerah Bintan,” demikian ditambahkannya. (fre)