TANJUNGPINANG – Sensus Penduduk dengan sistem online atau daring sudah berjalan pada segmen pertama sejak 15 Febuari hingga 31 Maret mendatang. Namun, sayang masyarakat Kepri masih belum banyak yang peduli untuk berpartisispasi mengisi biodata terkait sensus penduduk secara online melalui website sensus.bps.go.id. Sehingga ukuran partisipasi masih minim.
Hal ini disampaikan Hafti Humas Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) kemarin.
Ia menyampaikan sudah gencar melakukan sosialisasi terkait sensus penduduk secara online, namun hasilnya belum sesuai target yang diharapkan oleh BPS.
”Sensus penduduk online ini sudah banyak kami sosialisasikan melalui berbagai media, ajakan dan panduan lewat video di youtube, instagram, leaflet, baliho dan masih banyak yang lainnya. Keterlibatan pemerintah daerah dan jajarannya di seluruh Kepri pada tahapan sosialisasi juga sangat membantu,” ujar Hafti.
Diketahui bahwa kurangnya partisipasi masyarakat terhadap sensus penduduk secara online adalah karena kurang pula kesadaran dari masyarakat terhadap sensus secara online tersebut.
Hal demikian yang membuat BPS Kepri ingin meningkatkan capaian. BPS akan meningkatkan partisispasi dengan mengupayakan mengadakan pengisian bersama dengan kalangan pelajar dan mahasiswa di Kepulauan Riau.
”Tingkat partisipasi masyarakat terhadap sensus penduduk secara online masih rendah, tapi Insya Allah dari BPS Kepri akan mengadakan sejenis sosialisasi terhadap pelajar dan mahasiswa di Kepri sekaligus mengisi sensus penduduk online secara bersama-sama,” tuturnya.
Target dari BPS Kepri terkait pelajar dan mahasiswa yang akan disosialisasikan adalah tingkat SMA sederajat dan perguruan tinggi.
”Rencananya mungkin dalam minggu ini di segmen kedua akan kami adakan sosialisasi, dan kemungkinan di SMA dan di Kampus UMRAH,” jawab Hafti.
Sambung dia, tujuannya karena memang pelajar dan mahasiswa adalah kaum milenial dan orang-orang yang memang berhadapan langsung dengan gadget.
Selain itu, menurut Hafti akan lebih mudah dan lebih dimengerti lebih cepat jika mensosialisasikannya dengan masyarakat melalui pelajar dan mahasiswa.
Meski target yang diinginkan oleh BPS Kepulauan Riau terkait dengan sensus penduduk secara online ini adalah kalangan pekerja yang sulit ditemui jika dilakukan sensus penduduk melalui datang langsung. Namun, kata dia tidak menutup kemungkinan juga sensus penduduk secara online ini dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa.
”Sebenarnya, sensus penduduk online ini ditargetkan bagi mereka yang sibuk bekerja karena susah ditemui misalnya saja pekerja kantoran yang tidak bisa ditemui dari pagi hingga sore, jadi bisa mudah mengisi secara online,” tutur Hafti.
”Tapi, disisi yang lain kami sebenarnya juga berharap banyak yang berpartisipasi tidak hanya dikalangan pekerja tetapi juga diluar itu, ya seperti pelajar dan mahasiswa tersebut,” ujarnya.
Hafti tidak mengecualikan mengenai masyarakat tinggal di hinterland atau pesisir atau diperbatasan atau kepulauan yang minim akses internet.
”Selama bisa melakukan secara online, kenapa tidak,” papar Hafti.
Sebagai daerah kepulauan, lebih dari 2 ribu pulau, tidak semuanya masyarakat di daerah hinterland tahu cara menggunakan dan mengisi data diri penduduk dengan sensus penduduk secara online sehingga nihil untuk bisa ikut berpartisipasi.
”Untuk masyarakat yang memang tidak bisa menjalankan internet akan didatangi oleh petugas sensus dan mengisi data diri secara manual,” ujarnya. (cr28)