BATAM – Menjelang Pilkada tahun 2020, DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri, melakukan rapat kerja, untuk menyiapkan langkah menghadapi agenda politik itu. Pada kesempatan itu, tokohtokoh PDIP terlihat tampil, memberikan arahan untuk kader PDIP dalam menghadapi Pilkada mendatang.
Pada kegiatan yang berlangsung, Sabtu (22/2) di Batam, di antara tokoh PDIP yang hadir, artis yang juga anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka. Dia hadir bersama DPP PDIP lainnya. Kemudian ada anggota DPR RI dari Kepri, Sturman, Ketua DPRD Batam, Nuryanto, Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak, anggota dewan Lis Darmansyah, Tumbur M Sihaloho, Udin P Sihaloho dan lainnya.
”Rakerda ini untuk memaksimalkan lagi kerja partai yang sudah ada selama ini. Setelah Kongres, Konferda dan Konpercab,” ungkap Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo.
Pada kesempatan itu, Soerya menyampaikan jika mereka membahas rencana sosialisasi hasil Rakernas I beberapa waktu lalu. Kemudian, menkonsolidasikan internal parpol dan persiapan pilkada baik kabupaten/kota dan provinsi di Kepri.
”Saya dalam rapat yang lalu memintah izin dilakukan penundan pengumuman nama-mana bakal calon baik bupati maupun calon Gubernur Kepri dan wakilnya. Kita lakukan finalisasi bakal calon, mudah-mudahan mendapatkan jodoh yang terbaik, harap Soerya.
Terkait dengan kehadiran Plt Gubernur Kepri, Isdianto, Soerya menyampaikan, juga sebagai kader partai. Dimana, Isdianto diakui, sampai saat masih memegang KTA PDI Perjuangan. ”Jabatan resmi beliau adalah ketua dewan pertimbangan daerah. Beliau diundang, ya datang,” ujar Soerya.
Diakui Sorya, hubungannya dengan Plt Gubernur Kepri, Isdianto yang juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Daerah DPD PDIP Kepri masih terjalin dan baik-baik saja. ”Kita lihat seperti apa dinamika politik, karena masih berproses,” katanya.
Soerya juga menyinggung bahwa dalam aturan di DPP PDIP, diwajibkan semua pengurus, kader, anggota PDIP tanpa terkecuali, wajib memegang komitmen awal yang sudah dibangun. Bila komitmen yang semula sudah disetujui DPP, ternyata faktanya lain, maka pengurus, kader ataupun anggota tersebut wajib mengembalikan KTA PDIP dan dianggap bukan bagian lagi dari PDIP.
”Itu prinsip dan aturan dasar PDIP, semua kader, pengurus dan anggota harus bisa menjalankan aturan satunya kata dengan perbuatan,” tegas Soerya.
Disampaikan, komitmen awal penting, sehingga kedepan tidak ada pembelot partai. ”Kalau perkataannya sudah begini, nyatanya di akhir lain atau membelot, ya pastinya PDIP tak akan mau menampung. Perbuatan dan perkataan harus selaras. Cita-cita, visi misi yang sudah dicanangkan harus dijalankan,” imbuh dia.
Sementara Isdianto yang juga hadir dan memberikan kata sambutan di Rakerda I DPD PDIP Provinsi Kepri menegaskan bahwa dirinya masih tetap tegak lurus sampai detik ini, loyal dan patuh dengan sebagai anggota PDIP. ”Jangan ragukan kesetiaan saya kepada PDIP. Saya masih kader PDIP, saya masih memegang KTA dan kan tetap menjadi bagian dari PDIP,”kata Isdianto.
Plt Gubernur Kepri ini mengakui sudah lama tak melakukan pertemuan dengan Soerya dan kader PDIP bukan karena sudah berpaling ke parpol lain atau kandidat lainnya di luar PDIP. Ia sudah lama tak bersilaturahmi dengan Soerya lantara kondisinya yang saat ini lagi sakit.
”Mohon maaf, jalan saya agak tertatih-tatih, suara saya agak terbata-bata, karena kondisi fisik saya sudah lama sakit dan dalam masa pemulihan,” ujar Isdianto. (mbb)