Kegiatan Mahasiswa KKN UMRAH di SDN 012 Bintan
Bully bahasa yang tidak asing lagi di kalangan pelajar. Namun, tak banyak siswa yang mengetahui bahaya bully. Karena itu, sosialisasi dilakukan agar perbuatan bully tak terjadi lagi.
BINTAN – TUJUAN mulia inilah yang dilakukan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kukerta di Kabupaten Bintan, Jumat (21/2).
Salah satu kelompok KKN mahasiswa mengadakan sosialisasi tentang sex education dan cyber bullying di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Bintan Timur, Kelurahan Sei Enam, Bintan. Kegiatan yang diadakan tersebut memberikan edukasi sejak dini kepada peserta didik mengenai bahayanya seks sejak dini dan kejahatan perbuatan bully yang sampai saat ini masih marak terjadi.
Terlihat anak-anak SDN 012 Sei Enam Bintan yang mengenakan baju olahraga orange serius mendengar pemaparan narasumber yang ditemani mahasiswa yang bertugas memberikan materi dan menjaga ketertiban anak-anak. Handayani salah satu pemateri menyampaikan, kegiatan tersebut sebagai upaya mahasiswa untuk melindungi anak-anak sejak dini khususnya di SDN 012 Bintan Timur.
”Kami menyampaikan materi yang mudah dipahami untuk anak SD. Karena kami tahu, mereka pasti sulit bisa mencerna jika materi yang disampaikan untuk mahasiswa. Jadi kami buat sederhana saja,” tutur Handayani.
Selain itu panitia acara tersebut juga mengatakan bahwa acara yang digelar juga merupakan perwujudan dari kerja nyata.
”Kami sedang dalam program KKN (Kuliah kerja nyata). Pembelajaran yang kami dapat di bangku kuliah adalah menjadi orang berguna bagi masyarakat. Kami harus mengimplementasikannya di tengahtengah masyarakat. Inilah salah satu yang bisa kami berikan. Kerja nyata yang kami lakukan sekarang untuk anak-anak SD,” tambahnya.
Handayani juga membahas mengenai pendidikan dan pengajaran yang dilakukan sebagai bagian dari Tridarma perguruan tinggi.
”Anak-anak begitu luar biasa. Mereka sangat antusias sekali. Malah kami yang kewalahan. Sangat aktif, tapi kami sangat bangga dengan hal tersebut karena hal itu membuktikan bahwa materi kami berhasil disampaikan,” ucap Handayani.
Sebagaimana yang terlihat banyak anak-anak yang bertanya, yang ikut menyampaikan pendapat meski sederhana.
”Tentunya materi yang kami sampaikan tidak tabu dan sudah kami pilih. Kamipun melakukan diskusi kepada guru-guru SDN 012 sekaligus meminta izin kepada gurunya,” ucap Handayani.
Anak-anak ini diajari untuk tidak mengucapkan kata-kata yang menyakiti seseorang di sekolah, di rumah maupun di tempat tinggalnya. Jangan menciderai seseorang yang lemah atau yang miskin.
Siswa diajari untuk selalu menebar kasih sayang kepada temantemannya. Apabila ada siswa nakal, maka segera lapor ke guru agar dinasihati. Jangan memperkeruh masalah agar tidak terjadi bully.(PATMA)