Tak Berkategori  

Pandemik dan Epidemik Virus Korona saat Ini

Oleh: Indra Martias, SKM, MPH
Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan virus korona Wuhan atau novel coronavirus sebagai darurat kesehatan global. Tercatat virus tersebut telah membunuh + 1000 orang dan sekitar 42.767 orang terinfeksi secara global. Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019 hingga saat ini, virus korona Wuhan telah menginfeksi 42.767 orang di 28 negara, dengan mayoritas korban yang terinfeksi adalah warga China.

Para ilmuwan di seluruh dunia masih bekerja untuk menemukan vaksin yang tepat untuk melawan virus korona Wuhan. Sampai saat ini belum ada vaksin dan pengobatan spesifik yang dikembangkan untuk virus ini. Cara mencegah infeksinya, hampir sama dengan cara mencegah flu. Ada beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu: (1) Mencuci tangan dengan benar (2) Menggunakan masker saat beraktivitas (3) Menjaga daya tahan tubuh (4) Tidak pergi ke Negara terjangkit (5) Tidak mengonsumsi hewan yang berpotensi menularkan coronavirus.

Dalam epidemiologi, ada istilah yang disebut epidemik, endemik, pandemik, dan wabah. Semua ini berhubungan dengan penyakit-penyakit menular yang perlu penanganan serius. Wabah adalah terjadinya suatu penyakit dalam masyarakat, di mana jumlah orang terjangkit lebih banyak daripada biasanya, pada komunitas tertentu atau di musim-musim tertentu. Wabah ini bisa terjadi secara terus menerus, mulai hitungan hari hingga tahun. Tidak hanya di satu wilayah, tetapi bisa juga meluas ke daerah atau negara lain. Penyakit dikatakan wabah ketika penyakit itu : sudah lama tidak pernah menjangkiti masyarakat, datang penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui, penyakit tersebut adalah penyakit yang baru pertama kali menjangkiti masyarakat di daerah itu.

Epidemi adalah kondisi yang mirip dengan wabah. Keadaan dikatakan epidemi jika suatu kelompok masyarakat atau wilayah terkena penyakit menular dan kejadiannya terjadi secara cepat. Salah satu contoh epidemi adalah di tahun 2003 ketika terjadi penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang mewabah di seluruh dunia dan menelan korban ratusan jiwa.

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama warga dunia. Contoh pandemi adalah HIV/AIDS. Tidak hanya itu, influenza yang saat ini tampak ringan pun dahulu pernah menjadi penyakit yang masuk ke dalam kategori pandemi dan menjadi masalah penyakit tingkat dunia. Endemi Adalah keadaan atau karakteristik wilayah atau lingkungan tertentu yang ada hubungannya dengan penyakit. Misalnya, daerah tertentu adalah tempat yang dikenal sebagai lingkungan yang masyarakatnya mudah terjangkit penyakit tertentu. Penyakit ini selalu ada di daerah tersebut tapi frekuensinya rendah. Di Indonesia, contohnya, ada daerah yang merupakan endemik malaria. Untuk diketahui, pandemik merujuk pada wabah yang lebih global daripada epidemik. Sedangkan epidemik merujuk pada wabah yang bersifat lebih lokal atau regional.

Anthony Fauci selaku direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat berkata bahwa virus corona kali ini sangat mudah ditransmisikan dan hampir pasti akan menjadi pandemik. Salah satu wabah yang pernah dinyatakan sebagai pandemik adalah flu babi atau H1N1, pada Juni 2009, WHO menyatakan keadaan pandemi global, karena saat itu terdapat 74 negara yang melaporkan adanya kasus tersebut.

Health and Safety Executive Inggris menyebutkan bahwa sebuah wabah virus bisa disebut pandemik bila sangat berbeda dari jenis yang ada selama ini dan manusia tidak memiliki imunitas terhadapnya. Menurut World Health Organization (WHO), pandemik terjadi jika telah memenuhi tiga kondisi: (1) Munculnya penyakit baru pada penduduk (2) Menginfeksi manusia, menyebabkan penyakit berbahaya (3) Penyakit dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan diantara manusia. Sampai saat ini WHO belum menetapkan virus corona sebagai status pandemik tetapi masih status darurat kesehatan global.

Bagaimana halnya dengan Indonesia ?? Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi,” ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang di-posting di medRxiv seperti dilansir VOA News. Perkiraan Marc Lipsitch ini berdasarkan dua faktor. Pertama, dia melihat jarak Indonesia, Thailand, dan Kamboja cukup dekat dengan China. Kedua, banyak penumpang yang melakukan perjalanan dari atau ke Wuhan dari negara lain di seluruh dunia. Dia mengatakan, lebih banyak penumpang dari dan ke Wuhan kemungkinan berarti ada lebih banyak kasus.

Menurut kepala LBM Eijkman Profesor dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K), pendapat ahli tersebut masih prediksi dan belum dilakukan penelitian lebih mendalam lagi. Minimnya faktor pemicu penyebaran virus corona Wuhan yang dimasukkan dalam penelitian masih sangat kurang. Selain itu, saat ini apapun penelitian terkait virus corona Wuhan diterima untuk dipublikasikan. Hal inilah yang membuat riset tidak melalui proses ilmiah pada umumnya. Karena masih prediksi tidak selalu benar. Beberapa waktu lalu juga ada yang memprediksi bahwa dengan melihat kecepatan penyebaran ( virus corona Wuhan) saat ini, dalam beberapa hari atau minggu jumlah yang confirm akan naik jauh sekali dari sekarang yang dilaporkan. Tetapi hal itu juga tidak terjadi menurut Amin.

Presiden RI telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) No. 4/2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespon Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kdaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia. Inpres tersebut diharapkan semakin memperkuat koordinasi lintas kementerian apabila terjadi wabah atau pandemik penyakit. Ancaman pandemik secara luas dapat berdampak pada banyak sektor.

Data Bank Dunia menunjukkan kerugian ekonomi akibat wabah ebola di kawasan Afrika secara keseluruhan mencapai US$30 miliar (sekitar Rp440 triliun). Karena itu setiap negara termasuk Indonesia, perlu meningkatkan kapasitas dalam upaya mencegah, mendeteksi, dan merespons cepat berbagai ancaman penyakit menular berpotensi wabah, termasuk menguatkan koordinasi lintas sektor. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *