TANJUNGPINANG – Wakil Ketua II DPRD Kota Tanjungpinang Hendra Jaya sedih melihat empat mesin cetak tiket online di Pelabuhan Sribintan Pura Tanjungpinang, mangkrak. Mesin cetak dibeli oleh PT Pelindo (BUMN) dan telah diresmikan pengunaanya oleh Plt Gubernur Kepri H Isdianto, tahun lalu.
”Mestinya harus dioperasikan. Operator feri, PT Pelindo dan stakeholdernya harus ngencar mengsosialisasikan pembelian tiket antar pulau di Kepri bisa di beli secara online,” ujarnya, kemarin.
Kata dia, membeli tiket secara online salah satu terobasan baru di era digital saat ini. Penumpang tinggal dengan mengakses aplikasi Nyebrang Yuk. Dengan aplikasi ini, masyarakat tidak perlu lagi bertatap muka ataupun mengantre untuk mendapatkan tiket kapal laut di pelabuhan.
Nyebrang Yuk merupakan aplikasi pemesanan tiket kapal penyebrangan antar pulau perdana di Indonesia milik PT Pelindo I (Persero) yang sudah diterapkan di Pelabuhan Sribintan Pura, tahun lalu.
”Kalau saya bilang mubazirlah kalau hingga sekarang tak juga difungsikan. Berapa uang sia-sia sudah digunakan untuk membeli alat itu,” bebernya.
Mangkraknya alat tersebut, sambung dia bisa jadi kurangnya sosalisasi dari pihak Pelindo terhadap pembelian tiket kapal melalui sistem online di aplikasi Nyeberang Yuk. Sehingga masyarakat tidak melakukan transaksi beli tiket kapal dengan sistem online. Atau, bisa jadi masyarakat yang belum terbiasa untuk beli tiket kapal dengan sistem online. Padahal, beli tiket dengan sistem online lebih mudah dan aman.
Sambung dia, karena masyarakat bisa melakukan transaksi beli tiket di mana saja. Lalu, masyarakat tidak lagi mengeluarkan uang kontan atau tunai disaat ingin melakukan beli tiket kapal.
Kemudian, masyarakat bisa tahu langsung berapa harga tiket disaat ingin bepergian menggunakan transportasi laut. Atau, kata dia masyarakat merasa lebih nyaman dan mudah disaat beli tiket kapal langsung saat berada di pelabuhan atau dalam kapal.
Kondisi ini, terus dilakukan oleh petugas penjual tiket kapal di dalam pelabuhan.
Kalau memang fokus dan serius menerapkan beli tiket kapal online, saran dia, jangan berikan fasilitas beli tiket secara tunai saat berada di dalam pelabuhan maupun dalam kapal disaat ingin berangkat.
Tapi, sediakan fasilitas untuk masyarakat beli tiket kapal dengan sistem online melalui aplikasi Nyeberang Yuk. Kemudian, kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Tanjungpinang ini, berharap semua operator kapal untuk ikut peduli dan mendukung program beli tiket kapal dengan sistem online. Artinya, tidak ada lagi terlihat transaksi beli tiket kapal dengan sistem manual seperti saat ini.
Sebelumnya, Raja Azmi, Pelaksana Operasional Terminal Pelabuhan SBP Tanjungpinang pernah mengatakan, baru dua operator kapal yang ikut bergabung di aplikasi Nyeberang Yuk. Dua operator kapal tersebut, melayani masyarakat dari Tanjungpinang menuju Batam, dan Tanjungpinang menuju Dabo (PP).
”Kalau operator lain, belum ada yang bergabung,” ucap dia.
Raja Azmi berharap, semua operator yang memiliki rute Tanjungpinang untuk bergabung menggunakan aplikasi Nyeberang Yuk. Supaya masyarakat bisa membeli tiket sistem online. (dri)