Tak Berkategori  

Disdik Tak Liburkan SLTA Sederajat Natuna

Tak Perlu Takut Berlebihan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri M Dali menyampaikan, pihaknya tidak merasa mengeluarkan surat resmi terkait diliburkannya belasan SLTA di Bunguran, Natuna selama dua minggu ke depan.

TANJUNGPINANG – Laporan yang diterimanya, ada delapan Sekolah Menengah Atas (SMA), empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Satu Sekolah Luar Biasa (SLB) diliburkan di Natuna karena dampak pengiriman 238 Warna Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan Cina diobservasi di Natuna.

Dali menyampaikan, dirinya juga sempat berpikir untuk meliburkan siswa SMA sederajat di Natuna. Namun, berdasarkan hasil rapat dengan Sekdaprov dan Dinas Kesehatan Pemprov Kepri apakah ada indikasi virus Corona di Natuna, hingga kemarin tidak ada.

Indonesia, Provinsi Kepri termasuk Natuna tidak ada indikasi masuknya virus Corona. WNI yang datang ke Natuna seluruhnya dalam keadaan sehat.

”Kesimpulan yang diambil, sekolah belum diperlukan untuk diliburkan. Karena justru akan menimbulkan kekhawatiran berlebihan yang akan melumpuhkan aktivitas. Jika ada kasus terdeteksi, mungkin pengambilan keputusan tersebut perlu diberlakukan,” terang Dali kepada wartawan usai menghadiri acara di Kantor DPRD Kepri di Pulau, Dompak, Senin (3/2) kemarin.

Saat ini, dia menceritakan ada beberapa sekolah khususnya di daerah Bunguran semua SMA sederajat diliburkan. Kebijakan itu justru menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap dunia pendidikan.

Saat ini, hasil laporan resmi Dinkes, aktivitas karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan dan dikirim ke Natuna, masih dilakukan karantina selama 14 hari.

Sedangkan jarak dari penampungan yang di karantina ke pemukiman penduduk sekitar 1 Km. Sementara, droplets (tetesan) ketika bersin maksimal 6 meter.

WNI yang dikirim ke Natuna, kondisinya sehat. Jika warga khawatir, jaraknya pun dengan pemukiman penduduk sekitar satu kilometer. Artinya, belum pas meliburkan sekolah.

Dali mengatakan, terkait liburnya SD dan SMP di Natuna itu menjadi ranahnya Pemkab atau Disdik Natuna. Namun, untuk SMA sederajat itu adalah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sesuai UU No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Sebelumnya, pihak Disdik Natuna mengatakan, yang diliburkan selama dua minggu adalah SD dan SMP serta sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag.

Sementara itu, informasi penularan virus di Singapore dan Malaysia sudah belasan kasus dan korbannya langsung diisolasi, hingga saat ini tidak meliburkan sekolah.

Sejak 238 WNI dari Kota Wuhan Cina dibawa ke Natuna, Minggu (2/2) kemarin, Pemkab Natuna langsung menggelar rapat darurat tentang sekolah.

Mereka membahas langkah antisipasi melindungi warganya baik siswa maupun orangtua siswa dari kemungkinan adanya virus Corona terbawa dari Wuhan.

Apalagi, virus yang belum dikenal ini munculnya dari Kota Wuhan dan sudah ratusan orang meninggal di sana. Meski para WNI tersebut di ruang isolasi, warga tetap khawatir.

Karena itulah, Pemkab meliburkan siswa SD, SMP dan sekolah-sekolah di bawah Kemenag diliburkan selama dua minggu.(SUHARDI-MARTUNAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *